Mengapa kamu tak ikut mati?
Kujawab, aku diselematkan oleh puisi.
Polisi semakin tak mengerti.
Tengah malam, aku berdoa.
Untuk dua adikku, ibu dan Ayah.
Deras mengalir ini air mata.
kurenungkan hikmah.
Kembali kubaca puisi Rumi.