Puisi Akmal Nasery Basral: Prelude Sebuah Pantai
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 05 Februari 2024 11:33 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mendung bergayut di cakrawala
hingga kaki langit
mata badai bergulung
menuju pantai
sebuah istana pasir mendongak tegak
menunggu dilamun ombak
tak menyadari makhluk di sekitarnya
menghilang mencari perlindungan:
sipur marmer cone, kepiting, kerang, ular, hingga para nelayan yang bergegas pulang
menjauh dari samudera
yang mulai menggelegak
Mercu suar berteriak kepada istana pasir, "Tak perlu terus berdiri tegak menantang alam. Kembalilah pada posisimu sebelumnya dalam pelukan pantai. Ini badai terbesar yang akan kau hadapi dan tak pernah akan kau menangkan, Kawan."
Istana pasir menjawab pongah, "Aku tahu aku tak akan menang. Aku hanya ingin dikenang sebagai istana pasir paling berani dalam sejarah, meski tak ada lagi mereka yang dulu membangunku dan kini satu persatu pergi meninggalkanku."
Cibubur, 4 Februari 2024
Akmal Nasery Basral ***