DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Denny JA Terima The Legend Award Memenangkan Pilpres Lima Kali Berturut-turut

image
Denny JA menerima piagam penghargaan The Legend Award dari Lembaga Prestsi Indonesia Dunia. (OrbitIndonesia/kiriman)

Elektabilitas Prabowo-Gibran justru menjulang.

Yang sebelumnya Ganjar dan Prabowo saling mengalahkan di angka 33-35 persen. Setelah Gibran masuk menjadi Cawapres secara resmi, peta elektabilitas berubah drastis.

Prabowo-Gibran melonjak ke atas 40 persen. Ganjar- Mahfud merosot ke bawah 27 persen. Anies- Muhaimin lebih rendah lagi.

Baca Juga: Ungkap Alasannya Memilih Dampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Denny JA Masuk ke Trending Topik Indonesia di X

“Ketika saya mengumumkan survei itu, saya dihujat. Orang-orang terpelajar tak percaya. Gibran dihujat, kok malah naik. Ganjar yang dibela aktivis demokrasi, kok malah turun?”

Mereka tak mengerti karena tak memegang data. Jika punya data tak ada yang mengejutkan soal elektabilitas itu. Segera kita tahu, itu terjadi karena eksodus. Pindahnya  mereka yang puas dengan Jokowi dari Ganjar ke Prabowo.

“Kita lihat bedanya cara pandang mereka yang tak punya data, dengan mereka yang punya data.”

Ini hanyalah contoh pentingnya politik yang dikawinkan dengan data. Menjadi presiden di hari ini, jika ingin menang Pemilu harus beradaptasi.

“Harus berdiri lembaga survei di sebelah kanan Capres-Cawapres. Dan hadir konsultan politik di sebelah kirinya.”

“Tapi saya perlu berikan disclamer. Yang paling menentukan kemenangan adalah trio tunggal ini: Prabowo, Gibran, dan Jokowi Effect.”

“Kemudian tim kampanye di bawah Pak Rosan. Dan tim khusus di bawah Pak Bahlil.”

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait