Demi Mencegah Merebaknya DBD di Kalangan Anak dan Dewasa, Efektivitas Vaksin Dengue Dibahas
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 22 Januari 2024 04:41 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/20240122043559pexels-gustavo-fring-3985170.jpg)
Kasus DBD di Indonesia diketahui meningkat seiring dengan pergantian iklim. Biasanya mulai naik di bulan November, dan puncaknya terjadi sekitar bulan Februari.
Apalagi dengan suhu panas yang sekarang dibawa oleh El Nino seperti yang diungkapkan Wakil Menteri Kementerian Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD., Ph.D.
Merujuk data Kementerian Kesehatan, situasi dengue di Indonesia menunjukkan angka kasus mencapai 98.071 pada tahun 2023, dengan 764 angka kematian, sementara pada tahun 2022 yakni 143.176 kasus dengan angka kematian mencapai 1.236.
Baca Juga: Ketentuan Terbaru Naik Kereta Api, Vaksin Tidak Lagi Jadi Syarat Wajib
Demam berdarah dengue atau DBD juga menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat di Indonesia terlebih pada musim hujan saat ini.
Hujan dapat menyebabkan genangan termasuk di wadah-wadah bekas yang disimpan di dekat rumah dan menjadi lokasi berkembang biak nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 berkomitmen untuk mengendalikan DBD sebagai bagian dari strategi peningkatan pengendalian penyakit.
Baca Juga: Dampak El Nino, Potensi Kasus Penularan DBD di Indonesia Justru Meningkat, Ini Penjelasannya
Pengendalian ini mencakup aktivitas seperti pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit, penguatan health security, peningkatan cakupan penemuan kasus dan pengobatan, serta pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penguatan sanitasi total berbasis masyarakat.
Pada tingkat individu, selain melalui vaksinasi, bisa juga dengan menerapkan 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti serta penggunaan abate.
Lalu, Plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan menggunakan obat anti-nyamuk.***
Baca Juga: Budi Gunadi Sadikin: Vaksin COVID19 akan Berbayar di Harga Ratusan Ribu Rupiah Tahun 2024