Demi Mencegah Merebaknya DBD di Kalangan Anak dan Dewasa, Efektivitas Vaksin Dengue Dibahas
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 22 Januari 2024 04:41 WIB
Merujuk penelitian di delapan negara, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Latin dengan melibatkan lebih dari 28.000 orang. Hasil uji klinis fase 3 memperlihatkan vaksin dengue bisa melindungi terhadap penyakit dengue yang memerlukan rawat inap sebanyak 84 persen.
Kemudian, kekebalan yang ditimbulkan berbeda antara orang yang sudah pernah terinfeksi dengue dan belum terkena.
Pada yang pernah terinfeksi dengue, perlindungan vaksin lebih tinggi yakni sebanyak 86 persen. Sementara pada mereka yang belum terinfeksi dengue perlindungannya sebanyak 79 persen.
Baca Juga: Ketentuan Terbaru Naik Kereta Api, Vaksin Tidak Lagi Jadi Syarat Wajib
Menurut data, secara keseluruhan, perlindungan terhadap penyakit dengue mencapai 61 persen, sampai dengan 4,5 tahun setelah pemberian dosis kedua dengan interval tiga bulan.
"Hasil ini konsisten dan tidak ada peningkatan risiko terjangkit demam berdarah yang lebih berat pada orang-orang yang telah mendapatkan vaksin ini," kata Hartono, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.
Lalu, berbicara efek samping, dikatakan Hartono, ini antara lain nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, lemas, nyeri otot dan demam dengan risiko kurang dari 10 persen.
Baca Juga: Dampak El Nino, Potensi Kasus Penularan DBD di Indonesia Justru Meningkat, Ini Penjelasannya
Tidak ada bukti yang menyatakan orang-orang yang pernah divaksin dengue bila terkena dengue akan menjadi lebih berat dan tak ada efek samping berbahaya usai seseorang divaksin.
Masih berbicara tentang vaksin dengue, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, PhD senada dengan Hartono, mengatakan vaksin dapat membantu memberikan perlindungan lebih baik dari ancaman keparahan DBD.
Menurut dia, perlindungan yang diberikan akan lebih optimal bagi seluruh anggota keluarga, khususnya yang memiliki penyakit penyerta.
Baca Juga: Budi Gunadi Sadikin: Vaksin COVID19 akan Berbayar di Harga Ratusan Ribu Rupiah Tahun 2024
Seseorang yang mempunyai penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi lalu terkena demam dengue berisiko lebih tinggi menjadi dengue berat bila dibandingkan mereka yang tidak punya penyakit penyerta.