Hadapi Ancaman Houthi Yaman, Singapura dan Sri Lanka Gabung dengan Koalisi AS di Laut Merah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 10 Januari 2024 02:16 WIB
Namun, pengumuman tersebut menimbulkan perdebatan di parlemen, di mana pihak oposisi mempertanyakan keuntungan apa yang akan diperoleh Sri Lanka jika ikut dalam operasi melawan Houthi.
Anggota parlemen Sri Lanka, Sajith Premadasa, mengatakan pengerahan sebuah kapal angkatan laut akan menelan biaya sekitar 250 juta Rupee Sri Lanka (sekitar Rp12 miliar) dan bakal menambah beban utang negara.
“Apakah Sri Lanka telah mencapai kesepakatan untuk melunasi utangnya kepada negara-negara asing?” tanya Premadasa.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sri Lanka Premitha Bandara Tennakoon menegaskan bahwa langkah tersebut “tidak ada hubungannya dengan AS atau Israel".
"Jika kapal-kapal dagang Sri Lanka tidak melewati Laut Merah dan menggunakan pantai Afrika Selatan, hal ini akan menyebabkan kenaikan harga barang-barang secara signifikan," ucapnya.
Sebelumnya, India dan Pakistan mengatakan mereka telah mengerahkan persenjataan angkatan laut mereka untuk menjamin keamanan maritim di Laut Arab, meskipun kedua negara rival di Asia Selatan tersebut tidak bergabung dalam operasi yang dipimpin AS itu.
Di sisi lain, Australia menolak permintaan AS untuk mengirim kapal perangnya ke Laut Merah untuk memerangi Houthi, dan Australia hanya setuju untuk meningkatkan jumlah pasukannya. ***