Kisah Ratusan Pejuang Kemerdekaan Bertahan Hidup di Boven Digoel dalam Pertunjukan Wayang Kertas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 28 Oktober 2023 07:39 WIB
Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Gelar Wayang Urban 25 Juni 2023, Temanya tentang Raja Muda Gatotkaca
Namun, nasib sebagian besar dari mereka tidak diketahui karena kisahnya tidak banyak diceritakan lagi.
Melalui perpaduan seni visual, musik, dan puisi, Jumaadi dan the Shadow Factory, membayangkan kembali pertunjukan wayang kulit di masa kini dengan menghadirkan karya inovatif yang jenaka, mengusik, tetapi terasa akrab dengan kita.
Eksplorasi medium kertas dan musik mengajak kita merasakan keindahan yang syahdu dan melihat bagaimana seni mendorong kita untuk bertahan hidup.
Jumaadi mengatakan Sirkus di Tanah Pengasingan: Oyong-oyong Ayang-ayang adalah sebuah kisah tentang bertahan hidup, bagaimana seni dan keindahan menjadi penting bagi umat manusia.
Pengunjung akan menyaksikan kisah akan migrasi dan perpindahan, gagasan-gagasan tentang keindahan dalam ketangguhan, menemukan keberanian, dan kebebasan berekspresi.
Namun karya ini juga memunculkan pertanyaan tentang relevansi wayang di era digital ini.
"Selama 1,5 tahun terakhir mengembangkan proyek ini, kami telah mencoba menata ulang wayang dengan mengeksplorasi medium kertas, cerita, dan musik, dan kami dapat menyajikan pertunjukan langsung dengan ratusan guntingan kertas dalam berbagai bentuk dan ukuran," ucapnya dalam keterangan yang diterima, Jumat.
Pertunjukan Sirkus di Tanah Pengasingan: Oyong-oyong Ayang-ayang berdurasi 45-60 menit. Pertunjukan ini mengandung unsur kekerasan dalam sejarah dan cocok untuk segala umur, dengan bimbingan orang tua untuk anak-anak.
Sirkus di Tanah Pengasingan: Oyong-oyong Ayang-ayang merupakan pertunjukan terbatas pada 18-26 November 2023.***