ORBITINDONESIA.COM - Badan sepak bola Eropa UEFA bersama panel hukum IFAB mengklarifikasi aturan gol tendangan penalti menyusul insiden yang melibatkan Julian Alvarez di Liga Champions antara Atletico Madrid dan Real Madrid, Maret 2025.

Melalui surat edaran resmi, IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.

Klarifikasi ini berlaku mulai Rabu 5 Juni 2025 dan akan diterapkan pertama kali dalam pertandingan UEFA Nations League antara Jerman dan Portugal di Munich.

Baca Juga: UEFA Nation League 2024/2025: Inilah Pembagian Grup, Belanda dan Jerman Satu Grup

Kasus Alvarez menjadi sorotan ketika ia terpeleset ketika menendang penalti, menyebabkan bola mengenai kakinya sendiri sebelum ditendang dan masuk ke gawang yang dijaga Thibaut Courtois.

Meski bola bersarang menjadi gol, namun dibatalkan melalui tinjauan VAR karena dianggap melanggar double touch, dan Atletico tersingkir dari kompetisi.

Panel aturan permainan IFAB menyatakan bahwa situasi seperti itu sebelumnya belum diatur secara eksplisit dalam Hukum 14 (Law 14) tentang tendangan penalti. Akibatnya, wasit cenderung menganggapnya pelanggaran, meski sang pemain tidak melakukannya dengan sengaja.

Baca Juga: UEFA Pakai Fomat Baru Liga Champions: Mengganti Fase Grup dengan Sistem Liga Mulai 2024/2025

“Situasi ini jarang terjadi, dan karena tidak secara langsung tercantum dalam Hukum 14, wasit cenderung menghukum penendang,” demikian pernyataan IFAB.

“Namun, bagian dari Hukum 14 ini sebetulnya ditujukan untuk situasi di mana penendang secara sengaja menyentuh bola dua kali sebelum disentuh pemain lain.”

Penalti dengan sentuhan ganda yang tidak menghasilkan gol tidak perlu diulang. Dalam adu penalti, tendangan seperti itu tetap dicatat sebagai gagal.

Baca Juga: Inilah Susunan Pemain Terbaik Liga Champions Versi UEFA

Sedangkan jika terjadi dalam waktu normal atau perpanjangan waktu, wasit akan memberikan tendangan bebas untuk tim bertahan.