Bhayangkara Merespon Perintah Pimpinan: Dari Pena Seorang Pensiunan Jenderal Polisi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 22 Agustus 2022 20:47 WIB
ORBITINDONESIA - Yang Tak Diketahui Umum: Saat tuntutan masyarakat dan direspons dengan bijak pemerintah dan hal itu di luar tugas pokok. Namun, demi keselamatan negara, “Bhayangkara” tidak pernah menolak perintah pimpinan.
Contoh, penanggulangan Covid-19 yang melanda seluruh negeri, yang harus ditangani pimpinan.
Kesatu, pimpinan pemerintahan buat perintah. Segera seluruh jajaran pemerintahan pusat dan daerah bergerak, namun mereka terkendala “anggaran” apa yang digunakan.
Baca Juga: Tak Banyak Pilihan, PSS Sleman Bawa 21 Pemain Hadapi Motivasi Tinggi Persik Kediri
Kalau “anggaran tersedia pun” harus melalui prosedural yang panjang (bisa jadi Covid selesai, anggaran belum cair. Belum lagi yang mementingkan diri sendiri setelah anggaran cair, karena harus melalui prosedur tender yang panjang).
Kedua, apabila semua unsur pemerintahan terjebak dalam hal prosedural dan spektek pengadaan barang, maka bisa dibayangkan “nyawa rakyat menjadi taruhannya.”
(Sampai hari ini Vaksin Dalam Negeri belum clear padahal Covid sudah mereda…?)
Ketiga, ditambah lagi hal yang runyam di tengah masyarakat masih ada pertentangan antara yang percaya dan tidak (manusiawi, namun memunculkan beban dan kegiatan tambahan).
Baca Juga: Pembelajaran Hidup dari Charlie Chaplin: Tindakan Lebih Kuat dari Sekadar Kata kata
Saat sudah mereda, sebagian besar masyarakat tidak pernah bertanya:
Siapa yang memimpin dari awal sebelum ada perintah pimpinan berakhir untuk menanggulangi Covid sampai mereda dan menggunakan anggaran apa?
Apakah institusi yang memimpin menanggulangi Covid terdampak dan banyak korban meninggal dunia, lalu dapat kompensasi apa keluarganya yang ditinggal?
Apakah setelah mereda, masyarakat dan pemerintah bertanya dari mana, serta mengembalikan anggaran yang dipakai oleh institusi tersebut? (kalau sudah lewat ya sudah EGP aja!)
Baca Juga: Wow, Kim Taehyung BTS Idol Tercepat di Instagram dengan Follower Capai 50 Juta
Apakah institusi dan personelnya yang meninggal saat bertugas berkoar-koar menuntut? (tidak akan).
Alhamdulillah, saya pernah rasakan, ikut dalam perjuangan menjadi salah satu personel institusi itu.
“Wahai Rakyatku yang mulia, aku hadir saat engkau nyaman sampai terancam kehidupanmu, dan tak perlu engkau tahu bagaimana aku bekerja. Yang harus engkau tahu bahwa aku dan kelompokku bukanlah manusia super dari dongeng Marvel.”
“Bhayangkara Satrya Haprabu” (setia kepada negara dan pimpinannya)
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka dan Erick Thohir adalah Dua dari 10 Tokoh yang Layak Memimpin DKI
77 tahun mengabdi, maaf belum sempurna.
Banyak polisi yang baik dibandingkan yang brengsek (Pok FS 83 orang : 432.000 orang lebih yang masih bertugas).
(Dikutip dari medsos, anonim, dilakukan editing terhadap gaya tulisannya). ***