DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Setahun setelah Aksi Protes Masif tentang Jilbab, Lebih dari 500 Nyawa Melayang di Iran

image
Aksi protes nasional di Iran yang dipicu kematian Mahsa Amini terkait pemaksaan jilbab.

ORBITINDONESIA.COM - Setahun setelah aksi protes besar-besaran soal menolak pemaksaan jilbab, lebih dari 500 nyawa telah melayang di Iran

Kondisi Iran dalam setahun terakhir memang amat menyedihkan. Bayangkan, setelah demonstrasi besar-besaran karena kematian Mahsa Amini tahun lalu, suasana Iran masih mencekam.

Amini tewas di dalam tahanan setelah ditangkap karena dianggap tidak memakai jilbab dengan ‘benar’. Kelompok Pembela HAM di Iran mencatat sekitar 500 nyawa melayang akibat demonstrasi.

Baca Juga: MUI Seharusnya Tak Perlu Terlalu Reaktif tentang Alquran Versi China

Mirisnya, 71 korban di antaranya masih berusia anak. Bahkan, ada korban yang baru berusia 7 tahun bernama Hasti Narouei.?

Narouei jadi satu dari 66 korban tewas akibat tindakan aparat keamanan pada 30 September lalu, yang dikenal dengan ‘Jumat Berdarah’.

Ketika kejadian, Narouei dan neneknya lagi menghadiri ibadah Jumat saat pasukan keamanan menyerbu kerumunan aksi. Dia mati lemas setelah kepalanya dihantam dengan tabung gas air mata.

Sarina Esmailzadeh, 16 tahun, tewas dalam sebuah aksi protes setelah aparat keamanan menggebukinya dengan tongkat anti huru-hara. Pemerintah Iran mengklaim Sarina tewas karena melompat dari gedung.?

Baca Juga: Tak Ingin Jadi Pemimpin Instan, Kaesang Pilih Berjuang di PSI: Ini Partai Kecil yang Surplus Ide Brilian

Asra Panahi, 15 tahun, tewas setelah dihajar aparat keamanan ketika sekolahnya diserang aparat keamanan pada Oktober tahun lalu.

Halaman:
1
2

Berita Terkait