Setahun setelah Aksi Protes Masif tentang Jilbab, Lebih dari 500 Nyawa Melayang di Iran
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 26 September 2023 09:05 WIB
Sekolah itu diserang setelah Panahi dan murid-murid perempuan lainnya menolak menyanyikan pujian buat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khomeini.
Di luar kasus-kasus tadi, ada banyak serangan terhadap aksi protes yang menyebabkan kematian. Pemerintah Iran tampaknya tak peduli dengan aksi protes yang massif untuk memperjuangkan hak berpakaian bagi kaum perempuan.
Bukannya melonggarkan, Iran malah makin memperketat aturan berpakaian perempuan. UU penggunaan jilbab direvisi. Dalam revisinya, hukuman bagi yang melanggar adalah 10 tahun penjara dan denda sebesar 129 Juta.
Baca Juga: Inilah Beberapa Hal Tentang Drakor The Worst of Evil, Mulai dari Jadwal Tayang hingga Link Streaming
Pemerintah Iran juga memasang CCTV di berbagai kota untuk mengawasi, sekaligus menegakkan hukum wajib jilbab.
Kepala polisi, Ahmad-Reza Radan, bilang ‘berurusan dengan perempuan yang tidak mengenakan penutup kepala’ sebagai ‘tugas agama dan kewajiban hukum’.
Hakim Agung Iran minta pengadilan mengaskan ‘hakim khusus’ buat kasus-kasus yang berkaitan dengan pengetatan aturan pemakaian jilbab.
Pemerintah Iran tampaknya tak peduli soal kondisi HAM yang mengerikan di negaranya sendiri. Bagi mereka, tubuh perempuan harus ditertibkan. Titik! Tidak peduli seberapa besar ongkos yang harus dibayar untuk itu. Solidaritas kita untuk kaum perempuan Iran! ***