Ari Sulistyanto: Perlukah Stealing Thunder Buat Ganjar Pranowo?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 18 September 2023 04:24 WIB
Tidak semua digunakan, tentu saja disesuaikan dengan konteks budaya Indonesia, seperti penyangkalan, mengurangi serangan dan tindakan perbaikan.
Penyangkalan, misalnya, bahwa kemiskinan di Jawa Tengah sebagai akibat dampak lanjutan dari bencana pandemic Covid-19 yang baru usai. Mengurangi serangan, yaitu dengan menunjukan bukti positif yang telah dicapai selama memimpin Jawa Tengah.
Tindakan perbaikan dengan bukti positif keberhasilan pembangunan Jawa Tengah bisa menjadi modal untuk pembangunan kemajuan Indonesia.
Terakhir, Alexander Pope (1688–1784) mencatat secara ringkas, “Melakukan kesalahan adalah manusiawi. Namun, kemungkinan mendapatkan pengampunan itu mungkin tergantung pada bagaimana seseorang menangani arus komunikasi tentang kesalahan tersebut.
Bahan Referensi
Bell, T. R. (2018). "Stealing thunder through social media: The framing of Maria Sharapova’s drug suspension." International Journal of Sport Communication, 11(3), 369–388. https://doi.org/10.1123/ijsc.2018-0079
Fowler, B. M. (2017). "Stealing thunder and filling the silence: Twitter as a primary channel of police crisis communication." Public Relations Review, 43(4), 718–728. https://doi.org/10.1016/J.PUBREV.2017.04.007
Guchait, P. (2019). "Examining stealing thunder as a new service recovery strategy: impact on customer loyalty." International Journal of Contemporary Hospitality Management, 31(2), 931–952. https://doi.org/10.1108/IJCHM-02-2018-0127
Kim, K. (2020). "Stealing Thunder in Negative Political Advertising: The Persuasive Impact of One-sided and Two-sided Negative Messages on Partisan Individuals." Journal of Creative Communications, 15(1), 7–18. https://doi.org/10.1177/0973258619876222
Lee, S. Y. (2020). "Stealing thunder as a crisis communication strategy in the digital age." Business Horizons, 63(6), 801–810. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2020.07.006