DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Harun Elbinawi: Revolusi Afrika Dimulai

image
Tentara Prancis yang bertugas di Mali, Afrika.

ORBITINDONESIA.COM - Konferensi Berlin tahun 1884-1885 tidak dapat disangkal merupakan salah satu konferensi kejahatan terbesar dalam sejarah modern. Kejahatan terhadap Afrika.

Penjajah Eropa yang serakah dan rasis duduk di kota Jerman dan memecah belah orang Afrika seolah-olah mereka sedang berbagi roti di meja sarapan.

Konferensi ini diselenggarakan oleh Otto von Bismarck, kanselir pertama Jerman atas permintaan Raja Leopold II dari Belgia, seorang barbar genosida Barat yang membunuh lebih dari 10 juta orang Afrika tak berdosa di Kongo.

Baca Juga: Viral, Choi Siwon Ditunjuk Jadi Pembicara dalam ASEAN Business and Investment Summit 2023, Apa Visinya

Kebanyakan orang Afrika bahkan tidak menyadari genosida di Kongo yang dilakukan oleh penjajah Belgia karena hal tersebut tidak ada dalam buku sejarah yang ditulis oleh penjajah kulit putih.

Kolonialisme Eropa di Afrika berlangsung lebih dari satu abad dan hanya Kerajaan kuno Ethiopia yang selamat karena mereka mengalahkan penjajah Italia di medan perang.

Triliunan dolar dicuri dari Afrika, jutaan orang Afrika dibunuh oleh penjajah Eropa dan orang Afrika dicuci otak secara besar-besaran bahwa mereka tidak memiliki sejarah sebelum kolonialisme Eropa.

Gelombang 'kemerdekaan' di Afrika pada tahun 1950an dan 1960an tidak mewakili kemerdekaan yang sesungguhnya. Apa yang sebenarnya terjadi adalah bahwa kolonialisme secara cerdik digantikan dengan neokolonialisme oleh kaum barbar imperialis Barat yang melakukan genosida.

Baca Juga: Fun Fact Roronoa Zoro Di One Piece Live Action dari Jarang Mandi hingga Kesabaran Setipis Tisu

Penjarahan besar-besaran atas sumber daya alam yang kaya di Afrika terus berlanjut di bawah kepemimpinan boneka Barat. Para pemimpin Afrika yang berani dan menolak mengikuti irama penjajah Eropa tersingkir.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait