DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Krisis Jambore Pramuka Dunia Disebut Akibat Kurang Persiapan, Pemerintah Korsel Turun Tangan

image
Pemerintah Korea Selatan Turun tangan menangani krisis yang terjadi saat Jambore Pramuka Dunia

Baca Juga: Buron Sejak 2020, Polri Yakin Harun Masiku Kini Masih Ngumpet di Indonesia

Yeom berkoar-koar melalui postingan Facebook-nya tentang persiapan pelaksanaan jambore ini.

"Menurut pandangan saya, ini adalah situasi yang bisa ditanggung sepenuhnya oleh seseorang. (Tujuan) Jambore utamanya bukan untuk liburan. Ini adalah program yang membayar untuk merasakan situasi yang sulit," kata Yeom di Facebook resmi milik Gubernur Jeolla Utara pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Postingan tersebut akhirnya dihapus oleh Yeom lima jam setelahnya, dan disaat yang sama dia memberikan permohonan maaf kepada para siswa dan orangtua mereka.

Baca Juga: Henry Yosodiningrat Tuding Rocky Gerung Mencari Makan dengan Cara Membual

Profesor Ilmu Pariwisata dari Universitas Hanyang, Lee Hoon, menyebutkan bahwa yang lebih penting untuk sekarang adalah untuk mengupayakan keselamatan para peserta yang hadir.

"Pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama untuk menyelesaikan jambore ini dengan aman," kata Lee dikutip Orbitindonesia.com dari koreajoongandaily.com pada Senin, 7 Agustus 2023.

Lee juga berpendapat bahwa Korea akan sulit mendapatkan penghargaan Internasional jika krisis ini tidak segera diselesaikan.

Baca Juga: Wisuda Pegawai Kemenkumham Purnabakti, Andap Budhi Revianto: Pengabdian kepada Bangsa Belum Selesai

Dia juga berkaca pada kejadian Itaewon yang banyak menyita perhatian dunia.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait