DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Krisis Jambore Pramuka Dunia Disebut Akibat Kurang Persiapan, Pemerintah Korsel Turun Tangan

image
Pemerintah Korea Selatan Turun tangan menangani krisis yang terjadi saat Jambore Pramuka Dunia

Namun, itu ternyata dirasa tidak cukup untuk membuat para anggota Pramuka terhindar dari kelelahan akibat cuaca panas ekstrim dan kelembaban yang terjadi di wilayah tersebut.

Belum lagi, hujan deras yang mengguyur wilayah Saemangeum pada seminggu sebelum dibukanya acara jambore, membuat dataran tersebut berubah menjadi rawa berlumpur.

Baca Juga: Gedung Olahraga Basket Indonesia Arena Akhirnya Diresmikan, Erick Thohir: Ini Megah Sekali

Kegagalan dalam menyelesaikan drainase, curah hujan yang tinggi, serta banjir yang terjadi di daerah tersebut, tepat seminggu sebelum acara jambore dimulai, menjadikan tempat tersebut sebagai habitat yang tepat bagi nyamuk dan serangga lain untuk berkembang biak.

Warga yang tinggal di sekitar Saemangeum sudah memperingatkan tentang hal ini jauh sebelum acara dimulai.

Mereka memperingati tentang bahaya yang mungkin akan terjadi pada bulan Mei dan Juni, mengingat daerah tersebut rawan banjir.

Baca Juga: Buron Sejak 2020, Polri Yakin Harun Masiku Kini Masih Ngumpet di Indonesia

Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara, Choi Chang-haeng menyebutkan bahwa penyakit yang diderita oleh para anggota Pramuka adalah sebuah penyakit ringan yang tidak perlu dirisaukan.

Anggota Dewan Jeolla Utara, Yeom Young-sun bahkan menyebutkan bahwa banyak remaja di Korea Selatan menjadi orang yang sering mengeluh karena kebiasaan dari orangtua mereka yang terlalu memanjakan anak-anak mereka.

Dia juga menyebut bahwa, banyak remaja dari luar negeri yang memiliki wajah semakin cerah setelah terpapar sinar matahari.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait