DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kumpulan Puisi Esai Indonesia dan Malaysia: Takdir dan Keajaiban Politik Anwar Ibrahim

image
Takdir dan Keajaiban Politik Anwar Ibrahim.

Mahathir menjadi Perdana Menteri tahun 2018. Tapi ketika Mahathir mengundurkan diri di tahun 2020,  penggantinya bukan Anwar Ibrahim. Sebagian pendukung Anwar Ibrahim merasa tokohnya kembali dikhianati. (1)

Namun api di hati Anwar Ibrahim itu terus menyala. Dua tahun kemudian, Anwar Ibrahim akhirnya menjadi Perdana Menteri Malaysia di tahun 2022, setelah kembali koalisi partai yang dipimpinnya memenangkan pemilu.

Sebanyak 20 kisah Anwar Ibrahim, juga kisah soal istrinya, Wan Azizah, dituliskan dalam puisi esai di buku ini.

Datuk Jasni Matlani yang sekarang menjadi Presiden Puisi Esai ASEAN, menangkap kisah Anwar Ibrahim dari perspektif yang berbeda: “Tak Ada Sesiapa Yang Boleh Mengubah Takdir.”

Saya kutip agak panjang puisi esai Datuk Jasni

“Sehingga suatu hari, dia bercerita kepadaku kisah Oedipus Sang Raja karya Sphocles yang terkenal pada zaman Yunani Purba itu.

Suatu hari, kata ayah, raja Thebes dinasihatkan oleh ahli nujum negara agar membuang anaknya, Oedipus ke dalam hutan gelap kerana diramalkan anak itu nanti akan membunuh ayahnya sendiri.

Disebabkan sang raja takut dengan malapetaka yang bakal dibawa anak lelakinya itu, maka sang raja pun memerintahkan anaknya yang baharu lahir itu dibuang ke dalam hutan gelap.

Sehingga anak yang diberikan nama Oedipus itu ditemui oleh seorang pengembala dan menyerahkannya kepada raja Corinthia yang memelihara Oedipus seperti anak darah dagingnya sendiri.

Setelah dewasa seorang ahli nujum lain pula memberitahu Oedipus bahawa suatu hari Oedipus akan membunuh ayahnya dan mengahwini ibunya

Halaman:

Berita Terkait