DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kumpulan Puisi Esai Indonesia dan Malaysia: Takdir dan Keajaiban Politik Anwar Ibrahim

image
Takdir dan Keajaiban Politik Anwar Ibrahim.

“Kami sudah mempertimbangkan banyak konsultan politik, termasuk dari Amerika Serikat. Tapi kami merasa konsultan politik dari Indonesia lebih mengerti budaya Malaysia.”

“Apalagi, ujar mereka, kami membaca berita Pak Denny JA sukses ikut memenangkan 3 kali pemilu presiden (saat itu), di Indonesia. Sungguh kami ingin mendapat pencerahan.”

Di ruangan itu, saya berdiskusi dengan Mohamed Azmin. Saya ditemani Adjie Farabie dan Ade Mulyana dari LSI. Azmin ditemani oleh tim ahlinya.

Azmen mengkisahkan problem yang ia alami. Ia dianggap bintang oposisi. Ia masih muda, cerdas, tampan, dan sekarang menjadi pemimpin tertinggi di wilayah besar Malaysia: Selangor.

Tapi posisinya sedang sulit. Ia diajak masuk kedalam pemerintahan oleh Mahathir Mohammad. Mahathir sendiri yang meminta Azmin bekerja dengan Anwar Ibrahim.

“Dua tokoh itu: Mahathir dan Anwar adalah guru saya.” Sungguh itu hal paling sulit dalam hidup saya ketika dua guru itu berseteru. Anwar bahkan dipenjarakan oleh Mahathir.

Saya harus memilih. Saya memilih bergabung dengan Anwar Ibrahim. Saya masuk ke dalam partai yang didirikan Anwar Ibrahim: PKR (Partai Keadilan Rakyat).

Tapi datang masalah kedua. Saya berhadapan dengan istri dan putri Anwar Ibrahim sendiri jika saya terlalu maju memimpin partai, apalagi jika menjadi pimpinan partai nomor satu.

Sekarang, Mahathir aktif kembali di dunia politik. Bagaimana Pak Denny melihat ini semua? Apa yang terbaik saya lakukan pertemuan berlangsung sekitar 2 jam.

Pesan saya waktu itu ada tiga. Pertama, demi tumbuhnya demokrasi, Malaysia harus pernah mengalami pergantian kekuasaan. Barisan Nasional harus pernah dikalahkan, dan partai lain harus pernah pula merasakan kekuasaan. Tak ada demokrasi yang matang sebelum ia pernah mengalami pergantian kekuasaan.

Halaman:

Berita Terkait