DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pancasila: Moral Privat dan Publik

image
Bob Randilawe tentang Pancasila.

Oleh: Bob Randilawe, M.Hum., mantan staf ahli BPIP/eksponen gerakan 98.

ORBITINDONESIA.COM - Tanggal 1 Juni sudah ditetapkan dan dirayakan sebagai hari lahir Pancasila baik secara esoteris maupun eksoteris. Diperingati dengan tidak sekedar perayaan dan keramaian belaka. Namun, diperingati secara lebih bermakna.

Sebagaimana lazimnya, beragam kegiatan dilakukan baik resmi-resmian maupun swasta-non formal. Ruang publik pun diwarnai beragam pandangan dari kalangan Tokoh Publik, Akademisi, Politisi, Aktivis, dan milenial, sama-sama men-selebrasi Pancasila yang perenial.

Melacak ke zona sejarah, para pendiri bangsa mencitakan Pancasila sebagai falsafah dasar yang inklusif untuk menjadi jalan keselamatan bagi segenap bangsa (moral publik) dan jalan kebajikan bagi insan/individu (moral privat).

Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Ajak Jajarannya Bergotong Royong

Di sisi lain, memang tak bisa dipungkiri masih terdapat sebagian (kecil) warga yang tidak menghendaki Pancasila secara perenial. Mereka masih mencibirnya. Baik sebagai falsafah bangsa maupun ideologi negara. Secara terang-terangan maupun menikam dari belakang.

Hal ini mungkin tidak terlepas dari faktor kesejarahan yang masih menyisakan luka berkepanjangan dan syahwat politik ingin mengganti dengan ideologi trans-nasional selain Pancasila.

Bukankah rute sejarah sudah memperlihatkan kebuntuan dari jalan ideologi bukan Pancasila. Mungkin mereka belum meyakini bahwa bangsa nusantara telah sublim, menyatu dengan Pancasila.

Ibarat air kelapa yang hanya berbuah dari pohon kelapa. Pancasila adalah saripati yang merekah dari tanah pertiwi nusantara. Digali dari lapis-lapis peradaban nusantara.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila, Bisa Dibaca di Upacara Sekolah

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait