Bagaimana Ekonomi Indonesia Mengatasi Perangkap Pendapatan Menengah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 18 Mei 2023 15:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Konsep perangkap pendapatan menengah atau middle income trap menunjukkan, negara-negara dapat mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat selama tahap awal pembangunan. Yakni, ketika mereka mengadopsi dan menerapkan strategi yang memungkinkan mereka memanfaatkan tenaga kerja murah, transfer teknologi, dan investasi asing.
Namun, ketika negara-negara ini mendekati status berpenghasilan menengah, mereka sering menghadapi tantangan yang menghambat kemajuan lebih lanjut. Ini yang disebut perangkap pendapatan menengah.
Beberapa karakteristik dan tantangan utama yang terkait dengan perangkap pendapatan menengah meliputi:
Baca Juga: Contoh Teks Pidato untuk Hari Kebangkitan Nasional, Cocok Dibacakan pada Upacara Bendera di Sekolah
Struktur Industri: Banyak negara berpenghasilan menengah sangat bergantung pada industri manufaktur berbiaya rendah sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi mereka.
Namun, seiring kenaikan upah, industri ini menjadi kurang kompetitif, dan negara perlu mendiversifikasi struktur industrinya dan meningkatkan rantai nilainya.
Transisi ini dapat menantang dan membutuhkan investasi dalam penelitian dan pengembangan, inovasi, dan teknologi canggih.
Kesenjangan Teknologi dan Inovasi: Negara-negara berpenghasilan menengah sering kesulitan untuk mengimbangi kemajuan teknologi dan inovasi negara-negara berpenghasilan tinggi.
Kurangnya investasi dalam penelitian dan pengembangan, perlindungan kekayaan intelektual yang tidak memadai, dan ekosistem inovasi yang lemah dapat menghambat kemampuan mereka untuk meningkatkan industri dan bersaing secara global.
Pendidikan dan Sumber Daya Manusia: Membangun tenaga kerja yang terampil dan mudah beradaptasi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Negara-negara berpenghasilan menengah mungkin menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, mengatasi kesenjangan keterampilan, dan mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
Investasi yang tidak memadai dalam pengembangan sumber daya manusia dapat menghambat kemajuan dan menghambat daya saing.
Baca Juga: Simak Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Berawal dari berdirinya Organisasi Budi Utomo
Kendala Kelembagaan: Pemerintahan yang lemah, korupsi, infrastruktur yang tidak memadai, dan birokrasi yang tidak efisien adalah tantangan kelembagaan umum yang dihadapi oleh negara-negara yang berada dalam perangkap pendapatan menengah.
Faktor-faktor ini dapat menghambat lingkungan bisnis, menghambat investasi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kecanggihan Pasar dan Permintaan Domestik: Peralihan ke tingkat pendapatan tinggi seringkali membutuhkan pergeseran dari pertumbuhan berorientasi ekspor ke fokus pada konsumsi domestik dan layanan bernilai lebih tinggi.
Mengembangkan pasar domestik yang canggih dan beragam, termasuk pertumbuhan kelas menengah, menjadi sangat penting.
Baca Juga: Simak Sejarah Lengkap Hari Korps Veteran Cacat Indonesia yang Diperingati 19 Mei 2023
Namun, negara-negara berpenghasilan menengah mungkin menghadapi tantangan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan, permintaan konsumen, dan akses ke keuangan.
Untuk mengatasi perangkap pendapatan menengah, negara-negara seringkali perlu menerapkan reformasi yang komprehensif dan terarah.
Ini dapat mencakup investasi dalam pendidikan dan sumber daya manusia, mempromosikan inovasi dan adopsi teknologi, meningkatkan tata kelola dan kualitas kelembagaan, meningkatkan infrastruktur, dan mendiversifikasi ekonomi.
Selain itu, mengembangkan lingkungan bisnis yang mendukung dan menarik investasi asing langsung dapat memainkan peran penting dalam memungkinkan negara-negara keluar dari perangkap pendapatan menengah dan mencapai status pendapatan tinggi yang berkelanjutan.***
Silakan simak berita lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.