Rachmad Bahari: Sister City, Sister Company, dan Sister Party
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 09 Mei 2023 08:45 WIB

Dari dokumen yang dapat dengan mudah didapati, PSI merancang koalisi besar partai-partai pendukung pemerintah tanpa PDI Perjuangan. Apa tumon, kelas kuman mau menggeser banteng.
Hal ini mengingatkan kejadian menjelang penetapan cawapres pasangan Joko Widodo pada Pilpres 2019. PSI kekinian menjerumuskan Mahfud MD sebagai cawapres usungannya ke restoran Te Sate di seberang rumah makan Plataran Menteng, tempat berlangsungnya rapat penentuan cawapres.
Baca Juga: SEA Games 2023: Kalahkan Kamboja, Indonesia Hattrick Emas Bola Voli Putra
Ketika Ma'ruf Amin diumumkan sebagai pasangan Joko Widodo, PSI kekinian jelas mempermalukan Mahfud MD. Kejadian itu dicoba diulang kembali dengan mencalonkan Ganjar Pranowo secara prematur tanpa seizin dan sepengatuan pemiliknya.
Ketika kemudian PSI kekinian dilepeh dan tidak diacuhkan oleh PDI Perjuangan, Ade Armando tak usah gusar dengan mengatai partai arogan. Wong dirinya yang arogan tidak menerapkam tatakrama atau fatsoen politik.
Saya berharap PSI kekinian berhenti bermain politik infantile sok genit selayaknya balita. Dan benar little sister akan berhenti menangis bila diberi gula-gula. Akan lebih baik bagi PSI kekinian melakukan konsolidasi internal supaya lolos threshold Pemilu 2024, ketimbang sok-sokan mengampuni urusan dapur partai liyan.
Sebagai senior citizen saya menambahkan kata kekinian bagi PSI untuk membedakan dengan almarhum PSI.
Rachmad Bahari
Soloensis ***