DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Rachmad Bahari: Sister City, Sister Company, dan Sister Party

image
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kokok Dirgantoro. PSI jadi Sister Party Golkar.

Kembali pada PSI kekinian yang menjadi sister party bagi Partai Golkar saya menjadi terbingung-bingung untuk menerjemahkannya. Perlu riset mendalam guna mendapatkan terminologi yang tepat bagi definisi sister party itu.

Saya lebih paham tentang dua kota yang menjalin kerjasama sosial ekonomi, dan budaya. Sister city bisa antara dua kota dalam satu negara (domestik), bisa dengan kota di negara sahabat.

Baca Juga: SEA Games 2023: Waduh, Kamar Atlet Putri Bulutangkis Indonesia Bocor Akibat Hujan Deras

Sedangkan sister company adalah dua perusahaan atau lebih yang berkedudukan setara secara horisontal dan dimiliki oleh pemegang saham yang sama. Sister company adalah para anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan induk (holding company) yang sama.

Tentang sister party saya jadi bingung. Jika mengikuti logika sister city tentu saja njomplang, wong Partai Golkar itu senior dan big size, sementara PSI kekinian itu partai balita berskala gurem, tapi genit. 

Jadi logika sister city tidak bisa diterapkan karena tidak apple to apple, walaupun memiliki kedudukan setara sebagai sesama partai yang eligible pada Pemilu 2024.

Jika mengikuti logika sister company lebih tidak masuk lagi, karena partai tidak boleh memiliki anak perusahaan partai yang lain. Kalau koalisi tentu Partai Golkar akan risih bila disetarakan dengan partai gurem PSI kekinian itu. Mungkin yang dimaksud sister party adalah partai satelit bagi Partai Golkar.

Baca Juga: SEA Games 2023: Peluang Lolos Malaysia Dihancurkan oleh Vietnam, Thailand Menang Besar

PSI kekinian terkenal suka genit dan lancang mencampuri dapur partai lain yang jauh lebih senior. Tanpa kulanuwun kepada yang empunya ujug-ujug mengumumkan pasangan Ganjar Pranowo -Yenny Wahid sebagai bacapres dan bacawapres yang mereka usung.

Tidak heran jika PDI Perjuangan kesal dengan ulah PSI kekinian itu. Bahkan ketika Ganjar Pranowo sudah resmi dicalonkan, PSI kekinian itu tidak juga menjalin komunikasi secara langsung dengan PDI Perjuangan, yang ada malah sowan ke Partai Golkar.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait