Agama dan Pencerahan: Review Pemikiran Denny JA tentang Agama Sebagai Warisan Kultural
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 25 April 2023 09:11 WIB
Ada agama yang mengajarkan untuk menindas perempuan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ada agama yang beribadah dengan merusak ketenangan bersama.
Ada agama yang pandangan dunianya terbelakang, sehingga kerap menciptakan konflik di mana pun ia berada. Ada agama yang menggunakan kekerasan dan perang untuk memaksakan ajaran agamanya.
Agama tersebut tidak cocok untuk kehidupan. Ia tidak layak menyandang gelar “warisan kekayaan budaya dunia”. Denny JA dan Gaus tampak bersikap terlalu optimistik dan kompromis dengan agama kematian.
Tampaknya, mereka tidak berani tegas untuk menyatakan kebenaran serta kenyataan sebagaimana adanya.
Agama kematian tidak boleh hidup di abad 21 ini. Ia tidak boleh ditolerir atas nama kebebasan dan demokrasi. Agama kematian harus dibasmi sampai ke akar.
Ketegasan semacam ini diperlukan, guna menjaga keberlangsungan kemajuan peradaban manusia.
Tiga, Denny JA melihat arti pentingnya nilai kebebasan dan demokrasi untuk perkembangan agama. Namun, sekali lagi, tak semua agama bisa hidup dengan nilai kebebasan dan demokrasi.
Lagi pula, kebebasan dan demokrasi tidak bisa ada tanpa adanya negara hukum yang menjalankan kepastian hukum. Agama kematian, dengan beragam turunannya, merasa memiliki hukum sendiri, sehingga merasa tak perlu patuh dengan hukum yang dibangun secara demokratis dan bebas.
Kebebasan dan demokrasi hanya cocok dengan agama-agama yang memiliki nilai filsafat dan spiritualitas yang tinggi. Kiranya, tak semua agama memiliki itu. Denny JA melihat ada sekitar 4300 agama di dunia. Tentu saja, tak semuanya bisa ikut perkembangan peradaban manusia ke arah rasionalitas, kebebasan, dan demokrasi, seperti yang diharapkan oleh Denny JA, dan kita semua.
Empat, saya tak sependapat ketika membaca singkat 3P. Ini adalah jalan agama yang harus ditempuh, menurut Denny JA. 3P tersebut adalah Personal relationship, Positivity, dan Passion. Dua hal yang amat menganggu saya, yakni soal Personal relationship dan Positivity.