Kisah Surip dan Dua Bungkus Nasi Goreng
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 08 Agustus 2022 19:10 WIB
Setelah diserang pandemi Covid-19 yang membunuh enam juta manusia di seluruh dunia; lalu ekonomi global jatuh dan babak belur akibat virus corona -- kini konflik Cina-Taiwan makin panas akibat kunjungan Pelosi, yang akibatnya: kondisi dunia makin tidak baik lagi.
Perang dingin antara blok Barat versi baru (plus negara-negara Skandinavia dan Jepang ) dan Blok Timur versi baru (plus Cina, India, dan Iran) akan makin mencekam.
Berkembangnya tentara dan senjata cyber menjadikan setiap jengkal tanah di bumi tidak aman, karena berada dalam pantauan kedua blok yang sedang berperang. Gambaran kondisi dunia seperti itulah yang kini berada di depan manusia.
Krisis pertama yang kini tengah menghantui manusia – seperti dikatakan Presiden Jokowi – adalah meluasnya kemiskinan dan kelaparan di seluruh dunia. Hampir semua kebutuhan dasar manusia harganya melonjak dan langka, terutama pangan dan energi.
Baca Juga: Simak Fakta Lagu Rose BLACKPINK On The Ground yang Kembali Trending di Twitter
Dari perspektif inilah, apa yang dilakukan Surip – membuat dua bungkus nasi goreng tiap hari untuk orang-orang miskin dan kelaparan yang terdampak “perang proksi” Blok Barat dan Blok Timur sangat bermakna.
Surip telah melakukan aksi untuk menyelamatkan “korban perang dingin proksional” di era cyber. Jika “Surip-Surip” yang lain bermunculan di seluruh kota-kota besar dunia, niscaya dampak perang proksi tersebut akan berkurang.
Diam-diam, Surip tengah mengajak kita agar melakukan aksi nyata menyelamatkan manusia di bumi.
Act locally, think globally, kata David Suzuki, aktivis dan penulis lingkungan hidup dari Kanada. Surip tengah melakukan apa yang diserukan David Suzuki.