DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anick HT: Melongok Minang Melalui Para Penyair

image
Diskusi buku Satupena tentang Minangkabau

Namun bagi saya, bahasa Minang adalah bahasa yang sangat enak rimanya. Apalagi jika dibunyikan. Ada kenikmatan rima yang asyik.

Banyak puisi lain juga juga nampak asyik ketika dalam beberapa baitnya bertutur atau mengutip pepatah petitih dalam bahasa Minang.

Baca Juga: WOW, Mario Dandy Satriyo Ternyata Cucu Mantan Pangdam di Pulau Jawa, Siapa

Seringkali, rasa bahasa merupakan elemen penting dalam berpuisi atau pun membaca puisi. Tradisi berpepatah ini juga menjadi elemen penting Ranah Minang yang tidak hilang sampai saat ini.

Ini pula yang diungkapkan oleh D. Kemalawati, penyair Aceh, yang turut berbicara dalam peluncuran buku ini. Bagi penyair yang sering disapa Deknong ini, puisi-puisi Minang memiliki kelebihan tersendiri dalam hal cara bertutur dan konsistensi kepenulisan.

Bagi Deknong, 104 puisi dalam buku ini sudah sangat cukup untuk melihat Minang dan keminangan. Ia merepresentasikan puluhan literatur tentang Minangkabau.

Judul: Minangkabau dalam Batin Penyair (Antologi Puisi Satupena Sumbar)

Penulis: Abdullah Khusairi, Armaidi Tanjung, Gamawan Fauzi, dkk

Editor: Sastri Bakry & Armaidi Tanjung

Penerbit: Pustaka Artaz, 2022. ***

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait