DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anick HT: Melongok Minang Melalui Para Penyair

image
Diskusi buku Satupena tentang Minangkabau

Alarm ini harus nyaring, sehingga para anak bundo kanduang dituntut untuk meracik kemajuan, tapa meninggalkan tradisi.

Dr. Satrio Arismunandar, Sekjen Satupena, mencontohkan keberhasilan Jepang dalam hal ini. Jepang adalah negara yang sangat maju, namun sama sekali tidak kehilangan tradisi dan budayanya.

Baca Juga: Dua Pencuri Ini Selalu Mangincar Kendaraan Bermotor Milik Wisatawan Asing di Lombok Tengah NTB

Bagi Satrio, tradisi dan adat keminangan tidak identik dengan spirit anti-kemajuan. Mereka bisa berjalan beriringan dan saling mendukung.

Karena itu, seperti ditulis oleh Denny JA dalam pengantarnya, penerbitan buku puisi seperti ini bisa dianggap sebagai anak tangga untuk membangkitkan kembali Minangkabau, terutama dalam kerangka literasi.

Bagi Denny, Minangkabau bukanlah raksasa yang sedang tidur, namun raksasa yang sedang istirahat sejenak untuk dibangkitkan kembali.

Di luar soal kegelisahan, antologi puisi ini juga berbicara banyak tentang keindahan tanah Minangkabau, kekuatan tradisi, masalah-masalah sosial yang terjadi, termasuk respons para penyair terhadap isu-isu nasional.

Baca Juga: PAN Beri Isyarat Usung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir di Pilpres 2024, Zukifli Hasan: Indonesia Tambah Jaya

Melalui puisi-puisi ini, kita disuguhi kekayaan dan keindahan Minang yang aduhai, dalam kaca mata para penyair. Dalam hal ini, buku ini juga menjadi penyaksi peradaban.

Ada tiga puisi yang tertulis utuh dalam bahasa Minang yang asyik. Meskipun sebagai pembaca saya hanya bisa meraba-raba kalimat demi kalimat.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait