Ngeri! Perang di Ambang Dunia Setelah China Marah Besar pada Amerika Serikat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 03 Agustus 2022 19:15 WIB
ORBITINDONESIA – “Perang besar” di ambang dunia setelah China marah besar kepada Amerika Serikat (AS), karena Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Bagi China, Taiwan adala wilayahnya yang selama ini dianggap “membangkang”.
Begitu pejabat teras AS Pelosi berkunjung ke Taiwan, China pun memulai dengan sikap perang. Salah satunya ditunjukkan dengan sanksi ekonomi berskala besar.
Baca Juga: Gabriel Jesus Disebut Mesin Pencetak Gol Arsenal di Liga Inggris, Terbukti Saat Pramusim
Otoritas China pada Rabu 3 Agustus 2022 menangguhkan ekspor pasir alam ke Taiwan dan menghentikan impor buah-buah dan ikan dari Taiwan.
Periode Januari-Juni, impor China dari Taiwan mencapai 122,5 miliar dolar AS setara Rp1,83 kuadriliun, naik 7,3 persen dari periode yang sama pada 2021, menurut data otoritas China.
Komoditas utama yang diimpor China mencakup sirkuit terpadu (cip) dan komponen elektronik.
Menurut Kementerian Perdagangan China, pasir alam yang diekspor ke Taiwan biasanya dipakai untuk konstruksi dan pembuatan beton. Sekarang, ekspor pasir alam itu ditangguhkan.
Baca Juga: Kepolisian Duga Yayasan ACT Selewengkan Dana Donasi Boeing Mencapai Rp68 Miliar
Pada Maret 2007, China pernah menghentikan ekspor pasir alam ke Taiwan berdasarkan pertimbangan soal lingkungan. Larangan itu berlangsung selama satu tahun.
Selain itum China juga menghentikan sementara impor jeruk, ikan layur putih dingin, dan makarel kuda beku dari Taiwan.
Menurut China, penangguhan itu dilakukan karena ditemukan residu pestisida pada jeruk dan jejak virus corona pada kemasan ikan beku pada Juni.
Impor makanan dan produk pertanian dari Taiwan mencakup makanan laut, kopi, produk susu, minuman dan cuka.
Periode Januari-Juni, impor terbesar makanan dan produk pertanian China dari Taiwan adalah ikan dan hewan invertebrata lainnya dengan nilai mencapai 399 juta yuan setara Rp878,74 miliar.
Pada awal tahun ini, China menangguhkan impor ikan kerapu dari Taiwan karena mengandung bahan kimia yang dilarang.
Beijing tahun lalu juga menangguhkan impor nanas, srikaya dan jambu air dari pulau tersebut karena mengandung pestisida.
Selain sanksi ekonomi, China juga akan mengambil "tindakan disiplin" terhadap dua yayasan Taiwan yang terlibat agresif dalam separatis prokemerdekaan.
China akan melarang Yayasan Taiwan untuk Demokrasi serta Dana Pembangunan dan Kerja Sama Internasional yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri Taiwan untuk bekerja sama dengan organisasi, perusahaan dan individu di China daratan.
Pemerintah China mengancam menghukum mereka yang memberikan dukungan finansial atau bekerja dengan kedua yayasan itu.
Selain itu, kesepakatan atau kerja sama apa pun dengan empat perusahaan Taiwan dilarang terkait sumbangan mereka pada kedua yayasan.
Keempat perusahaan itu adalah produsen sel surya Speedtech Energy Co dan Hyweb Technology Co, produsen alat kesehatan Skyla, dan pengelola armada rantai dingin SkyEyes.
Para pemimpin keempat perusahaan tersebut juga akan dilarang masuk ke daratan China. ***