Ahmad Daryoko: John Perkins Itu Ternyata Teman Dahlan Iskan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 02 Februari 2023 13:24 WIB
ORBITINDONESIA - Dahlan Iskan dalam misi "merusak" PLN ini ternyata hanya merupakan "follow up" dari gagasan dan cita-cita Agen CIA bidang ekonomi bernama John Perkins, yang masuk ke Indonesia pada 1975 dan berkantor di PLN Distribusi Bandung.
Akhirnya John Perkins mengakui semua bahwa dia diutus CIA untuk merusak ekonomi Indonesia melalui "modus" kelistrikan!
Dalam tahap "Conceptual Design" John Perkins merencanakan PLN Jawa-Bali harus di privatisasi/dikuasai swasta terutama AS group, secara "Unbundling" Vertikal, agar terjadi kondisi kompetisi penuh alias "Multy Buyer and Multy Seller" (MBMS).
Baca Juga: Biden Menolak Memberi Jet Tempur F-16 yang Diminta Ukraina
Targetnya, dengan sistem ini, CIA bisa mengkondisikan Pemerintah Indonesia sama sekali tidak bisa mengendalikan kelistrikan dan selanjutnya bisa dijadikan "instrumen politik" untuk kepentingan mereka!
Seperti contoh, terjadi revolusi sosial di Kamerun 1999, yang di awali "chaos" kelistrikan gara2 Kartel Liswas menciptakan "over pricing" sampai 11x lipat saat "peak load" atau beban puncak (antara jam 17.00 - jam 22.00).
Itulah akibat "Conceptual Design" Perkins dengan menciptakan kondisi MBMS System di Jawa - Bali.
Untuk menghindari MBMS sebenarnya di Jawa-Bali bisa dibikin kelistrikan "Island System" seperti Jepang di P. Honzu (analisa teknis Sidang MK 2003). Yaitu proyek Transmisi di Jawa-Bali tidak dibikin dari Anyer (ujung Jawa bagian barat) ke Karangasem (Bali bagian Timur) secara menerus ("Verticaly Integrated System").
Baca Juga: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bersama Grab Bikin Program Numpang Pesona Jogja Istimewa
Tetapi dipisah untuk Jawa-Barat (termasuk DKI) satu System, Jawa Tengah satu System, Jawa Timur satu System , Bali satu System. Paling yang menyatukan (kalau ada) adalah kabel KA Cepat semacam "Maglev" atau "Sinkanzen" (impian Jokowi) yang menjulur dari Jakarta ke Bali.