Duta Besar Fadjroel Rachman: Kami Dukung Siapapun yang Meneruskan Visi Pak Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 24 Januari 2023 19:07 WIB
ORBITINDONESIA – Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 24 Januari 2023 menghadap Presiden Jokowi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, ada beberapa hal yang dibahas di dalam pertemuan tersebut, antara lain, Fadjroel Rachman menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas langkahnya maju dan berani dalam menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.
"Atas nama eksponen 1998 saya menyampaikan terima kasih atas keluarnya Keppres No:17/2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu," kata Fadjroel.
Baca Juga: LSI Denny JA: Isu Paling Panas Menuju Pilpres 2024 adalah Melanjutkan Legacy Jokowi atau Perubahan
Dia menyampaikan sikap Presiden Jokowi itu sangat terpuji karena menyatakan penyesalan atas nama negara terhadap 12 peristiwa pelanggaran HAM Berat dan mengambil tindakan terukur untuk mencegah nya di masa depan.
"Pemihakan negara terhadap korban pelanggaran HAM Berat itulah pesan terpenting dari reformasi 1998," tutur Fadjroel.
Selanjutnya pada kesempatan itu aktivis reformasi tersebut juga menyampaikan salam dari Presiden Kazakhstan dan Presiden Tajikistan kepada Presiden Jokowi.
Menurutnya, Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev mengundang Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Kazakhstan.
Baca Juga: Singapura Siap Siap, Presiden Jokowi Mau Ambil Alih
Begitu juga Presiden Tajikistan Emomali Rahmon turut mengundang Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Tajikistan.
"Undangan tersebut dalam rangka menyambut 30 tahun hubungan diplomatik RI-Kazakhstan tahun 2023, serta 30 tahun hubungan diplomatik RI-Tajikistan tahun 2024," katanya.
Fadjroel juga melaporkan kepada Presiden terkait terbitnya Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VoA) Biasa dan Elektronik (e-VoA) untuk penduduk Kazakhstan ke Indonesia.
Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah Fadjroel memaparkan langsung data potensi kerja sama ekonomi, sosial budaya dan politik di Kazakhstan kepada Dirjen Imigrasi Silmy Karim.
Baca Juga: KAESANG PANGAREP Mengutarakan Ingin Terjun ke Politik, Jokowi KAGET
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja Ditjen Imigrasi di bawah kepemimpinan Silmy Karim.
"'Cepat sekali kerjanya Dirjen Imigrasi sekarang'," ujar Fadjroel mengulangi apa yang disampaikan Presiden.
Fadjroel juga menyampaikan potensi 10,4 juta turis Kazakhstan, target kunjungan 10.000 turis asal Kazakhstan ke Bali tahun 2023, serta melaporkan kerja sama khusus KBRI Astana dengan Kemenparekraf yang dipimpin Menteri Parekraf Sandiaga Uno, untuk menarik lebih banyak turis Kazakhstan ke Indonesia.
Menurut Fadjroel, Presiden meminta agar dirinya memperkenalkan berbagai destinasi utama lain yang ada di Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan.
Baca Juga: Jokowi dan Puan Maharani Jalan Sehat Bersama Puluhan Ribu Warga NU di Surakarta, Jawa Tengah
Sedangkan di bidang ekonomi, mantan Komisaris Utama PT. Adhi Karya dan Komisaris PT. Waskita Karya tersebut melaporkan kenaikan nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan kepada Presiden.
"Alhamdulillah terjadi peningkatan nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang cukup signifikan, yaitu dari 215 juta dolar AS tahun 2021 ke 600 juta dolar AS tahun 2022. Pada tahun 2023, kami menargetkan sebesar 1 miliar dolar AS. Juga mendorong investasi lebih besar ke Indonesia khususnya ke IKN yang akan menjadi sister city Ibu Kota Astana," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, ia juga melaporkan semua kesepakatan dan nota kesepahaman yang sudah selesai dan ditargetkan di tahun 2023.
Menurutnya, Presiden memintanya untuk terus mendorong kerja sama antara Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan, baik di bidang bisnis, ekonomi, investasi, turisme hingga olahraga.
Baca Juga: KH Ahmad Ishomuddin: Pak Jokowi Tidak Bisa Disamakan dengan Firaun, Catatan untuk Cak Nun
Sedangkan terkait kerja sama internasional, Fadjroel melaporkan agar Indonesia segera menjadi anggota The Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA) karena CICA mewakili 25 persen GDP dunia dengan 28 anggota seperti Rusia, China, Turki, dan lainnya.
Kepada Fadjroel, Presiden menyampaikan agar hal tersebut segera ditindaklanjuti bersama Kementerian Luar Negeri.
Mengakhiri pertemuannya dengan Presiden, Fadjroel menyampaikan siap mengikuti arahan Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024.
"Siapa pun yang bisa meneruskan visi Pak Jokowi, menyelesaikan IKN dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan agenda Reformasi 1998, akan kami dukung sebagai Eksponen Reformasi 1998," tuturnya. ***