Peluang Anies Menang 2024 Sangat Besar Berkat Kebodohan Kaum Intelektual Golongan Menengah ke Atas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 19 Oktober 2022 21:51 WIB
ORBITINDONESIA - Ciri khas mayoritas Bangsa Indonesia adalah isin mundur dan pantang mengaku salah. Mundur dan atau mengaku salah selalu diartikan sebagai kekalahan.
Dan kekalahan itu dianggap sebagai sesuatu hal yang (sangat) memalukan. Pada beberapa suku dan atau etnis bisa-bisa nyawa taruhannya.
Hilangnya hampir 200 jiwa seusai pertandingan sepakbola antara Arema FC-Persebaya baru-baru ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal dan disembunyikan akan kenyataan itu. Fakta pantang mau kalah itu.
Dan ini berlaku nyaris pada setiap lapisan masyarakat, segala tingkatan sosial, tingkat pendidikan dan kecerdasan dan atau jabatan apapun. Pada peristiwa apapun.
Meskipun setiap saat berulang-ulang kita mendengar klaim-klaim yang menyatakan bahwa “Bangsa Indonesia sekarang itu sudah cerdas-cerdas”, klaim itu lebih merupakan onani atau masturbasi berjamaah daripada kenyataan.
Bukti yang gamblang terpampang telanjang di depan mata itu pembuatan “sumur-sumur resapan” yang menjebol anggaran DKI Jakarta.
Dengan hasil hancur-leburnya jalan-jalan di Jakarta tanpa ada bukti sedikitpun keefektifannya sumur-sumur resapan tersebut mengatasi banjir di Jakarta.
Baca Juga: Boikot Lesti Kejora dan Rizky Billar Tampil di TV, Pihak Keluarga: yang Rugi Televisi