Faktor Industri Media, Iklan dan Rating TV dalam Tragedi di Kanjuruhan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 10 Oktober 2022 13:55 WIB
ORBITINDONESIA - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 berujung menjadi tragedi nasional, yang menewaskan setidaknya 131 orang (data kepolisian, 5 Oktober 2022).
Publik sibuk menyalahkan pihak-pihak yang dianggap paling bertanggung jawab atas insiden di Kanjuruhan itu. PSSI dan Panitia Penyelenggara Liga Indonesia Baru (LIB) dikecam.
Yang menjadi bulan-bulanan adalah polisi. Polisi disalahkan karena menembakkan gas air mata ke tribun Stadion Kanjuruhan, yang menimbulkan kepanikan, desak-desakan, massa yang terinjak-injak, dan menyebabkan mereka tewas.
Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Tukul Arwana, Sudah Membaik Tapi...
Namun ada satu pihak yang sebetulnya ikut berperan dalam terjadinya kerusuhan di Kanjuruhan itu, namun kurang disorot publik.
Pihak itu adalah industri media (khususnya stasiun TV). Mereka menayangkan langsung pertandingan Arema FC vs Persebaya dan mendapat pemasukan iklan dari sana.
Tampaknya cuma Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menyinggung peran media tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyentil soal rating TV.
Sebab, ujarnya, laga-laga penting dan menyita perhatian kerap digelar dan disiarkan malam hari karena pertimbangan rating.
Baca Juga: Saiful Huda Ems: Anies Tak Mungkln Menjadi Capres 2024
"Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari. Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun," kata Ridwan Kamil, 2 Oktober 2022.