Kisah Surip dan Dua Bungkus Nasi Goreng
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 08 Agustus 2022 19:10 WIB
Oleh: Dr. Indra Iskandar, Sekretaris Jenderal DPR RI
ORBITINDONESIA - Surip! Sebuah nama sederhana dari seorang pria berambut perak asal kampung Palimanan, Cirebon yang tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia bercerita: belakangan ini hampir tiap hari membuat dua bungkus nasi goreng (nasgor). Lalu, ia memberikannya kepada orang-orang tak beruntung di trotoar jalan raya sekitar rumahnya. Seperti manusia gerobak, pemulung, manusia berkulit silver, dan pengemis.
Dua bungkus nasgor yang Surip buat dari kelebihan nasi di meja makan rumahnya itu, memang sepintas tak ada artinya dibanding jumlah ribuan orang-orang miskin dan kelaparan yang lalu lalang di Jakarta.
Baca Juga: Wakapolri Pimpin Pemerikaan Saksi di Mako Brimob, Polri Banjir Dukungan
Tapi setidaknya, kata Surip, “aku telah berbuat sesuatu untuk membantu orang miskin yang lapar” di Jakarta.
Surip mengutip pernyataan Presiden Jokowi – akibat perang Rusia-Ukraina dan kunjungan Nancy Pelosi, ketua DPR AS ke Taipei (yang memicu ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan sehingga berpotensi mengganggu rantai distribusi pangan), kini lebih dari 800 juta manusia mengalami kesulitan pangan.
Bahkan Menkeu Sri Mulyani menyatakan, malaise ekonomi dunia saat ini akibat pandemi dan perang, menyebabkan 1,2 milyar manusia terancam kelaparan hebat.
Pangan tidak hanya naik harganya. Tapi juga langka. Karena rantai disribusinya terganggu perang. Gara-gara Pelosi berkunjung ke Taipei (2/8/022), raksasa Tiongkok mendadak melakukan latihan perang besar-besaran di perairan yang mengepung pulau Formosa itu.