DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Imam Shamsi Ali: Memaknai keberkahan Ramadan dan Keistimewaan Al Quran

image
Imam Shamsi Ali tentang Al Quran dan Ramadan.

ORBITINDONESIA.COM - Al Quran yang diturunkan secara menyeluruh (jumlatan wahidatan) di malam yang Istimewa itu, pada dirinya sangat Istimewa. Keistimewaan Al-Quran itu ada pada segala aspeknya. Tidak ada yang terkait Al Quran kecuali menjadi Istimewa.

Bulan dan malam diturunkannya menjadi Istimewa. Itulah Ramadan dan laelatul Qadar. Rasul yang menerimanya menjadi “sayyid al-ambiya wal mursaliin” (penghulu para nabi dan rasul). Umat yang padanya ditujukan Al Quran menjadi “khaer ummah” (umat terbaik).

Al Quran sendiri menjadi Kitab Suci yang Istimewa karena dipilih menjadi Kitab suci yang mengandung segala kandungan kitab-kitab suci lainnya.

Baca Juga: Bioskop Trans TV: Before I Fall, Dimana Kesalahan yang Ditebus harus Diperbaiki Lewan Mesin Waktu

Artinya apa yang ada di Taurat, Injil, Zabur, maupun Shuhuf Ibraim, semuanya terwakilkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Dan Al-Qur’an diturunkan untuk seluruh manusia di seluruh tempat dan waktu.

Jika Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa AS dan Kitab Zabur yang diturunkan kepada Daud AS disebut Perjanjian Lama (Old Testament) dan Injil yang diturunkan kepada Isa SA disebut Perjanjian Baru (New Testament).

Maka Al-Qur’an dapat disebut sebagai “Perjanjian Final” (Final Testament) yang diturunkan untuk umat manusia.

Secara sederhana Al-Qur’an didefenisikan sebagai “Kalam Allah yang bersifat Mu’jizat, yang diturunkan kepada Muhammad, dan membacanya bernilai ibadah”.

Baca Juga: Sambut KTT ASEAN Ke-42, Fasilitas Penunjang di Kawasan Labuan Bajo Ditingkatkan

Defenisi ini mengandung empat poin utama:

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait