Menengok Kembali Alasan Soekarno Segera Tuntaskan Membangun Monas Dibanding Masjid Istiqlal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 28 Januari 2023 12:50 WIB
ORBITINDONESIA- Pemerintah sepertinya harus belajar kembali sejarah. Kini Sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beradu argumentasi mana tentang prioritas revitalisasi Monumen Nasional (Monas).
Maka perlu menengok kembali sejarah alasan Presiden Soekarno segera tuntaskan membangun Monas, dibanding Masjid Istiqlal.
Lantas apa alasan Soekarno segera menuntaskan pembangunan tugu Monas yang hingga kini jadi kebanggaan Jakarta tersebut?
Baca Juga: Heru Budi Hartono Tetapkan Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Kebayoran Baru Jadi Bangunan Cagar Budaya
Dikutip Orbit Indonesia dari berbagai sumber, berikut kisahnya.
Pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961. Sementara Masjid Istiqlal sebenarnya mulai dibangun pada 24 Agustus 1951 atau 10 tahun sebelum pembangunan Monas dimulai.
Atas keputusan menuntaskan terlebih dahulu pembangunan Monas, Bung Karno pun menjadi sasaran kritik.
Baca Juga: Ada Air Mancur Menari di Monas Saat Tahun Baru, Lengkap dengan Berbagai Festival di Jakarta Catat Lokasinya
Bahkan, Menteri Agama RI ketika itu Saifuddin Zuhri dan sejumlah tokoh Islam pun mengkonfirmasi langsung kepada Bung Karno.
“Mengapa Bapak tidak menyelesaikan membangun Masjid Istiqlal?” tanya Saifuddin Zuhri.
Bung Karno beralasan, ketika itu negara tak memiliki banyak uang untuk menyelesaikan Masjid Istiqlal dan Monas secara bersamaan.
Baca Juga: Dr Usmar: Para Capres Itu dan Trah Soekarno
“Begini. Saya sudah tua. Kalau Allah Swt. menakdirkan saya mati padahal Monas belum selesai, orang sepeninggal ku belum tentu menyelesaikannya," kata Soekarno dikutip Orbit Indonesia dari akun @Ytcrashdoc, Sabtu 28 Januari 2023.
"Tetapi kalau Masjid Istiqlal yang belum selesai, mereka akan menyelesaikannya. Insya Allah Subhanahu wa Ta’ala…!” jawab Bung Karno.
Di lain kesempatan tokoh Masyumi, KH Abdullah Salim juga mengkonfirmasi kepada Bung Karno.
“Kenapa Bung Karno lebih mendahulukan pembangunan Tugu Monas daripada pembangunan Masjid Istiqlal?” tanyanya kepada Bung Karno seperti dikutip dari Buku, ‘Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66, Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa’ karya Maulwi Saelan.
Bung Karno memberikan jawaban yang hampir sama seperti dia sampaikan ke Menag Saifuddin Zuhri.
“Saya dahulukan dan segerakan menyelesaikan pembangunan Tugu Monas daripada pembangunan Masjid Istiqlal karena saya yakin kalau saya tidak ada (maksudnya meninggal) pembangunan masjid tetap akan diteruskan oleh rakyat sampai jadi, sedangkan pembangunan Tugu Monas barangkali tidak dilanjutkan,” jawab Bung Karno.
Pada akhirnya Monas memang lebih dulu diselesaikan ketimbang Masjid Istiqlal.
Monas diresmikan pada 12 Juli 1975, ada pun Masjid Istiqlal diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978.
Jadi itulah alasan mengapa pemerintah sepertinya harus belajar kembali sejarah.
Pemerintah sepertinya harus belajar kembali sejarah. Kini Sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beradu argumentasi mana tentang prioritas revitalisasi Monumen Nasional (Monas)? Jadi lebih penting mana?***