DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Panggung Politik Tingkat Tinggi Jokowi di Tengah Tekanan AS dan China

image
Presiden Jokowi Dalam agenda kerja meninjau Proyek sodetan kali ciliwung

Dengan demikian tidak berdesakan dengan China di Malaka. Bahkan Jokowi menolak dengan keras klaim China atas ZEE Indonesia di laut China Selatan dan mengganti namanya dengan Laut Natuna Utara!!!

Yang membuat pemerintah Cina geram, tapi apa daya yang dihadapi adalah Jokowi si manusia keras kepala yang sangat mencintai negerinya. Dan kalian masih bilang Jokowi antek Cina?

Setelah pertemuan APEC di Beijing Jokowi akan membangun pelabuhan check point di Nusa Tenggara Barat (NTB) & Sulawesi. Waktu itu baik China & AS setuju untuk mengakhiri konflik Laut China Selatan.

Baca Juga: BRI Liga 1: Borneo FC Datangkan Gelandang Arema FC

Atas kesepakatan itu China merasa aman dengan program OBOR untuk menghubungkan China ASEAN. Pembangunan kereta logistik digelar dari Guangxie melalui Vietnam, Thailand, Malaysia Singapore dan rencana dengan jembatan laut Malaka akan terhubung dengan Indonesia (Dumai).

Saat sekarang jalur kereta sudah sampai di Malaysia. Dan sedang membangun tunnel ke Singapore.

Sementara AS sedang memperkuat investasi explorasi gas di blok Santa Fe dan Marsela (laut Arafuru- Maluku) dan Mahakam, kalimantan timur.

Tetapi dalam perjalanannya Jokowi tidak pernah komit dengan kesepakatan APEC itu.
Jokowi tidak menanggapi proposal jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Dumai dengan Malaka.

Baca Juga: Ini Daftar Pemain Film Mangkujiwo 2 Sekaligus Perannya, Ada Sujiwo Tejo yang Telah Meninggal Dunia

Padahal proyek itu sudah dapat izin prinsip dari pemerintah SBY. Program Tol laut Jokowi bukannya mendukung OBOR malah bersaing dengan OBOR. China pusing.

Bagaimana dengan AS? Blok Mahakam di take over oleh Pertamina dan Blok Marsela di bangun di darat dan sekarang justru Jokowi akan membangun pangkalan militer di Kepulauan Arafuru.

Halaman:

Berita Terkait