Megawati, Politisi Terkuat di Indonesia yang Kerap Salah Dimengerti
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 24 Januari 2023 08:10 WIB
Infiltrasi Megawati dalam menggoyang kekuasaan Orde Baru justru dilakukan pada tingkat paling bawah. megawati dengan telaten membangun jejarik politik akar rumput di seluruh Indonesia.
Aktivitas inilah yang kemudian membuat PDI Perjuangan memiliki mesin partai yang kuat dan solid dalam memobilisasi rakyat. Megawati pada masa itu meletakkan dasar-dasar komunikasi dan struktur partai di tingkat paling bawah.
Pembentukan jejaring politik inilah yang tidak terbaca oleh intelijen Orde Baru, karena hanya melihat pola perilaku elite dalam pertarungan politik.
Di tahun 1991 jaringan yang dibina Megawati membesar dan menjadi satu kekuatan politik riil yang membawa Megawati ke pusaran utama pimpinan PDI. Sesuatu yang membuat intelijen Orde Baru kelabakan dan menimbulkan kemarahan Soeharto dan TNI AD.
Baca Juga: Tambah Bahagia! 3 Fitur Baru dari Aplikasi WhatsApp Android dan iOS, Nomor 2 yang Paling Diinginkan
Tahun 1992, kemenangan PDI sangat mencolok dengan persentase suara mencapai 14%, atau setara 56 kursi. Jadi sejak masuknya Megawati tahun 1986 ada penambahan 36 kursi di Parlemen.
Hal inilah yang kemudian membuat Orde Baru sontak ketar ketir melihat fenomena bangkitnya kekuatan Sukarnois di belakang Megawati. Pemilu di masa-masa Orde Baru biasanya berlangsung penuh kecurangan, rekayasa dan intimidasi.
Sehingga meningkatnya suara pemilih PDI adalah fakta politik bahwa kekuatan Orde Baru mulai digoyang para pengikut Sukarno.
Tahun 1993 bisa dikatakan adalah ‘Tahun Kemenangan Megawati’ karena di tahun ini ia bisa mengatasi berbagai gelombang operasi intelijen Orde Baru yang menghalangi terpilihnya Megawati menjadi Ketua Umum PDI.