Kronologi Lengkap Pelecehan Seksual di Mekah yang Dialami WNA Lebanon Versi Keluarga Pelaku Asal Sulsel
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 22 Januari 2023 14:53 WIB
ORBITINDONESIA- Berikut kronologi pelecehan seksual di Mekah yang dialami WNA Lebanon versi keluarga pelaku asal Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pelaku diduga melakukan pelecehan seksual saat tawaf di Masjidil Haram, Mekah dengan memegang payudara WNA Lebanon.
Piihak keluarga dari Muhammad Said angkat bicara. Melalui akun Twitter @iniakuhelmpink pihak keluarga menegaskan bahwa telah terjadi kesalahpahaman terkait peristiwa tersebut.
Baca Juga: Punya Kesempatan Ibadah Umroh, Pria Asal Sulsel Ini Malah Pegang Payudara Saat Tawaf di Mekah
Berikut kami sajikan kronologi versi keluarga pelaku dikutip dikutip Orbit Indonesia dari tulis akun Twitter @iniakuhelmpink, Minggu 22 Januari 2023.
"Saya ingin mengklarifikasi ke semua media terkait masalah sepupu saya Muhammad Said yg dituduh melecehkan seorang wanita asal Lebanon pada saat melaksanakan ibadah umroh di tanah suci Mekkah...," tulis akun Twitter @iniakuhelmpink.
"Mungkin ini tidak penting untuk orang² di Media tapi demi menjaga nama baik keluarga."
Baca Juga: Kisah Suami Istri yang Terjerumus Dalam Pesugihan Setelah Bisnis Hancur Akibat Krisis
"Menjaga nama baik keluarga kami.
Kronologinya, pada tanggal 8-11-2022 Muhammad Said dan rombongan sampai ke Mekkah dari Madinah, dan di tanggal 10-11-2022 jam 1 malam waktu Mekah, dia tawaf bersama ibu, Kaka dan neneknya," tulisnya.
"Karna banyak orang, Muhammad Said suruh ibunya buat tunggu depan (di luar area Ka'bah) takutnya kejepit."
"Pas Muhammad Said hampir megang sudut Ka'bah ada orang dari belakang narik pakaian ihramnya, karna takut pakaian ihramnya melorot ditariklah dari belakang ke depannya".
"Kedepannya pakaiannya itu, pas keluar dari kumpulan jemaah, Muhammad Said langsung ditarik 2 polisi dan Askar disitu".
"Trus dibawa ke kantor polisi dimintai keterangan dalam keadaan Muhammad Said kebingungan salahnya apa, menelfonlah Muhammad said ke keluarganya tapi HPnya-"
"Diambil sama polisi tsb, dihapus semua foto² dan semua biodata Muhammad Said, sebelumnya sempat menghubungi kami yg di Indonesia karna hp ibunya tidak aktif karna waktu itu ibunya kan masih disekitaran Ka'bah nungguin Muhammad Said, dihubungikah kami di indo, kami disuruh."
"Buat hubungi kakanya yg juga di Mekkah kalau Muhammad Said dibawa sama polisi Arab katanya, namanya Kak Mini, nah kak Mini ini posisinya juga disekitaran Ka'bah tapi sementara sholat, dihubungilah kak Mini ini oleh Muhammad Said kalau dia ditangkap polisi dengan tuduhan PELECEHAN."
"Kata polisinya ada Wanita Jemaah asal Lebanon yg melapor Muhammad Said memegang Payudara si wanita Lebanon ini pada saat di depan Ka'bah, Muhammad said dimintai keterangan pada saat dikantor polisi tidak berkutik sedikitpun karna beliau tidak paham bahasa Arab sampai dipukul pun."
"Sampai dipukul pun sama Polisi Arab dia tidak berkutik karna memang dia tidak paham, posisi saat itu wanita pelapor tidak ada disitu. Sampai pada saat ketua travelnya ke kantor polisi disana katanya harus ditahan dulu sekitaran 5 hari nanti dibebasin, oke kita toleran."
"Karna kami pikir mungkin kesalahpahaman disana butuh waktu menyelesaikan, tibalah waktu travel yg bawa Muhammad said dan rombongan ini harus pulang ke Indonesia dan Muhammad Said belum bisa pulang karna kabarnya harus tetap disana sampai selesai pengadilan."
"Nah disinilah keganjilannya, dia divonis hukuman 2 tahun penjara dengan kasus pelecehan, tanpa adanya bukti, saksinyapun cuma 2 polisi yg tangkap Muhammad said di TKP, dan pada saat pengadilan wanita Lebanon atau yg disebut korban ini tidak pernah hadir pada saat pengadilan!"
"Tiap hari kami komunikasi Muhammad Said nangis² (btw hpnya disita jadi pakai telfon yg ada dikantor polisi itu, durasinya 5 menit) dia ngadu, katanya disuruh ngaku kalau beliau melakukan hal keji itu tapi dia tetap bersih keras membantah kalau beliau tidak melakukan itu walaupun."
"Walaupun dipaksa sama polisi disana dia tidak mengakui, tidak pernah mengakui tuduhan itu,
Tapi ada surat dari sana melalui kedutaan atau apalah itu, sampai ke Kepala Penyelenggaraan Haji dan Umroh di Sulsel dan keterangannya membuat keluarga kami sakit hati."
"Katanya Muhammad Said mengakui bahwa tuduhan itu benar, padahal Muhammad said sudah sumpah² ditambah suci nangis² bahwa itu tidaklah benar."
"Kita hanya perlu bukti, tapi tidak ada bukti bahkan korbanpun tidak pernah ada di pengadilan."
"Dan untuk para media, tolong!!!!! Kami tau kalian punya sumber tapi headline dan opini kalian sangatlah menggiring orang² untuk menyumpah²i Kaka kami, kami dari keluarga yg sangat menjunjung tinggi agama Islam!"
"Logikanya jika beliau ingin melakukan hal itu, kenapa harus ke tanah suci sedangkan kami tau disana tempat beribadah. Dan satu lagi, beliau punya istri yg sangat cantik, kemarin baru saja dia melahirkan putranya yg belum sempat beliau lihat."
Jadi itulah kami sajikan kronologi versi keluarga pelaku pelecehan seksual di Mekah.***