Hendrajit: Penglihatan Tembus Pandang Bob Dylan Dalam Mengulas Buku Clausewitz On War
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 21 Januari 2023 21:25 WIB
Bahwa politik itu bukan cuma soal melanggar moralitas, bahkan politik itu gambaran mental manusia dalam sisi tergelapnya untuk memaksakan tujuannya kepada orang lain secara paksa.
Dan ketika memaksa secara halus gagal, maka politik berubah jadi perang. Memaksa orang lain memenuhi keinginannya tidak lagi dengan paksaan halus, tapi kasar dan vulgar.
Buku Clausewitz memang serba suram. Namun buat Bob Dylan justru di sinilah On War merupakan pencerahan buat Bob Dylan.
"Tanpa disadari, beberapa hal dalam bukunya dapat menempa ide-ide kita. Jika kita pikir kita pemimpi, kita bisa membaca buku itu dan menyadari bahwa kita sendiri juga tak mampu bermimpi. Mimpi itu berbahaya."
Baca Juga: BRI Liga 1: Empat Klub Harus Terima Sanksi dari Komdis PSSI, Persib dan Persija Paling Rugi Banyak
Begitupun seusai baca Clausewitz, Bob Dylan sepertinya kembali membumi sebagai seniman. Mengakhiri renungan bacaannya dengan berkata: "Membaca buku Clausewitz membuat kita tidak perlu ambil pusing dengan pikiran kita sendiri."
Clausewitz merupakan gubernur militer Jerman sejak 1812, dan selama 18 tahun berikutnya, menyusun buku On War.
Buku yang kelak jadi buku wajib para siswa akademi dan sekolah staf komando militer di seluruh dunia termasuk TNI kita, terbit setelah Clausewitz wafat pada 1831.
Para jenderal top negeri kita mulai dari Abdul Haris Nasution, TB Simatupang, Sayidiman sampai Prabowo Subianto, pernah baca buku itu. Namun saya yakin tak seimajinatif Bob Dylan dalam menyerap sesuatu yang tak tertulis dalam isi buku itu.
Baca Juga: Febryan Fernando: Pilih Tinggal di Apartemen atau Rumah Biasa, Plus Minusnya