DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Di Masa Soeharto, Organisasi PWI dan HMI Memperoleh Teman Seiring

image
Dasman Djamaluddin, penulis, wartawan dan sejarawan.

Wartawan dan HMI di Masa Soeharto

Wartawan dan HMI di masa pemerintahan Soeharto berada dalam keadaan terkungkung. Saya waktu di masa Soeharto menjadi Redaktur Pelaksana Majalah "Topik," (Kelompok Harian "Merdeka") dari 1 Juni 1985 - 1 April 1988.

Sebagai seorang penentu redaksional di majalah tersebut, saya selalu memperoleh catatan tinta merah dari pemilik Kelompok Harian "Merdeka."

Pemiliknya Burhanudin Mohamad (B.M) Diah selalu menulis catatan pakai tinta merah, menurut saya, karena Harian "Merdeka," yang lahir 1 Oktober 1945 itu, logonya berwarna merah darah.

Ia sering membuat catatan, berita ini jangan dimuat dll. Waktu itu di masa pemerintahan Soeharto, yang berkuasa dari tahun 1967-1998.

Baca Juga: BRI Liga 1: PSIS Semarang Rekrut Pengganti Ali Sesay, Salah Satunya Putra Timo Scheunemann

Berarti saya memahami benar suasana pers di masa selain di Majalah "Topik" (Grup Harian "Merdeka," juga sewaktu saya bergabung di Kelompok "Kompas," Bergabung dengan Harian "Pelita" manajemen baru, Harian "Sriwijaya Post" di Palembang hingga kembali ke Harian "Merdeka," sebagai Redaktur Luar Negeri.

Sebagai orang yang lama berkecimpung di dunia pers, saya tahu akan kelahiran Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang berdiri 7 Agustus 1994.

Begitu juga sebagai Sekretaris I Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jayapura 1977-1978 dan Ketua Umum Lembaga Hukum HMI Cabang Jayapura 1978-1979 dan 1979-1980), juga Ketua Umum LHMI HMI Cabang Padang 1980-1981.

Saya paham betul adanya Pengurus HMI Diponegoro 16 Jakarta dan HMI Penyelamat Organisasi (HMI MPO).

Halaman:

Berita Terkait