Dr Usmar: Para Capres Itu dan Trah Soekarno
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 09 Januari 2023 08:35 WIB
Hanya saja pemilihan penempatan posisi Puan sebagai pimpinan Lembaga negara tersebut, kurang tepat jika dalam roapmap jangka panjang ingin mengusung Puan Maharani sebagai Presiden Republik Indonesia.
Penulis berpendapat, jika memang Puan Maharani sejak lama akan di proyeksikan sebagai Presiden, alangkah baiknya pada saat dibentuknya Kabinet 2014-2019, beliau jangan ditempatkan sebagai Menko Kesra. Harusnya ditempatkan sebagai Menteri Pertanian.
Karena dalam posisi Menteri Pertanian, Puan dapat mengimplementasikan konsepsi Bung Karno tentang “MARHAENISME” dengan membangun basis kekuatan pada Petani dan Nelayan.
Tentu sebagai Marhaenis, Puan dapat memprioritaskan untuk membuat program peningkatkan kesejahteraan Petani dan Nelayan kaum marhaen tersebut, yang kemudian kelak, ini akan menjadi basis dukungan politik yang kuat dengan basis massa yang juga sangat besar tentunya.
Baca Juga: Gali Bukti Dugaan Kiai Jember Mesum, Polres Jember Visum 14 Santri ke RSD Soebandi
Sedangkan pada periode 2019-2024, karena PDIP juga sebagai pemenang Pemilu, maka mestinya Puan Maharani dapat di tempatkan sebagai Menteri Sosial.
Dari fungsi sebagai Menteri Sosial, Puan dapat melanjutkan atensi langsung terhadap basis Petani dan Nelayan dalam memperoleh dan merawat kesejahteraannya. Sehingga dengan demikian basis dukungan politiknya sangat jelas dan kuat.
Namun Ketika dalam periode 2029-2024 ini, Puan Maharani di tempatkan sebagai Ketua DPR RI, meski sangat prestisius sebagai perempuan Indonesia Pertama yang jadi Pimpinan Palemen.
Namun disisi lain secara realistis, Lembaga DPR RI ini adalah Lembaga Politik yang paling rentan menjadi tempat umpatan, cacian bahkan makian masyarakat jika terjadi kegagalan berbagai persoalan sosial politik bangsa. Tentu dengan sendirinya akan berdampak pada sosok Pimpinannya.
Baca Juga: Yamaha NMax Tampil dengan Warna Baru, Harga Naik Rp 200.000