DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup, PSI: Pilihan Rakyat Dikhianati, Partai Menentukan

image
Beberapa pengurus PSI dalam suatu acara.

ORBITINDONESIA - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI tegas menolak perubahan sistem Pemilu dari proporsional terbuka ke proporsional tertutup.

Demikian salah satu kesimpulan dalam diskusi publik “Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup” yang digelar DPP PSI.

“Untuk Pemilu 2024 mendatang, PSI menolak kalau kita kembali ke sistem proporsional tertutup," kata Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo, di Basecamp DPP PSI, Kamis, 5 Januari 2023.

Baca Juga: Taslim Syahlan: Dalam Relasi Antarumat Beragama, Ada Beberapa Perilaku yang Jadi Pemicu Konflik

"Namun sebagai diskursus publik, PSI senang karena ini muncul di saat banyak pemilih muda dan pemilih pemula yang membicarakan wacana ini di mana-mana, yang tadi abai jadi membicarakannya. Ini pendidikan politik yang bagus,” lanjutnya.

Satu dari sekian alasan penolakan PSI terhadap wacana itu, lanjut Bimmo, adalah sistem proporsional tertutup bisa menjauhkan rakyat dari individu yang mewakilinya.

Ini karena dalam sistem tersebut rakyat hanya memilih partai dan tidak memilih calon anggota legislatif yang diinginkan.

Dengan desain sistem proporsional tertutup, partailah yang berkuasa penuh untuk memilih dan menentukan kader-kadernya yang lolos ke DPR RI dan DPRD, bukan rakyat sebagai pemilih.

Baca Juga: Begini Klarifikasi Ustadzah Nadia, Qoriah yang Disawer Uang oleh Jamaah Pria di Pandeglang, Banten

“Yang harus digarisbawahi dari sistem proporsional daftar tertutup itu lebih mengutamakan hegemoni partai, yang pada intinya menjauhkan rakyat dari individu yang mewakili rakyat,” tambahnya.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait