Heru Margianto: Mungkinkah Kita Mengikuti Yesus Tanpa Harus Menganut Agama Kristen
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 28 Desember 2022 07:12 WIB
Yesus mengajarkan, kebahagiaan hidup yang sejati hanya dapat dicapai jika manusia sadar bahwa dirinya dan Tuhan adalah satu.
Baca Juga: Prediksi Badai Terjang Jabodetabek Hari Ini, Tenang Jangan Panik, Begini Kata BMKG
Kebahagiaan itu bisa dicapai dalam kehidupan di sini, saat ini, tanpa harus menunggu kematian dan dunia akhirat. “Carilah dulu Kerajaan Allah maka semuanya akan diberikan kepadamu.”
Agama hanya kulit luar, bukan buahnya. Buahnya ada di kedalaman bhatin, tertutup ego, ambisi, nafsu, amarah, dengki, benci, iri hati, dan ketamakan. Masuklah ke dalam. Jalan yang sulit memang. Tapi, cuma itu jalannya.
Dalam arti tertentu agama yang dimaknai pada kulit luarnya menjadi berbahaya ketika ia menjadi instrumen yang mengotak-ngotakkan manusia.
Mereka yang berada di dalam kotak hampir selalu akan berkata, kotakku yang paling benar, kotakmu salah.
Afirmasi bahwa aku yang paling benar, aku bagian dari kelompok terpilih, agamaku yang paling suci, dalam perjalanan sejarah membuktikan lahirnya penindasan-penindasan dan beragam kejahatan atas kemanusiaan. Justru afirmasi macam ini yang ingin dihancurkan Yesus.
Tak ada bangsa terpilih sebagaimana keyakinan bangsa Yahudi. Semua orang adalah terpilih. Semua manusia, apapun suku dan kelompoknya adalah sama derajatnya di hadapan Sang Pencipta dan dipanggil pulang untuk bersatu dalam rumahNya.
Tuhan yang satu