PIS Pertanyakan: Mana Suara LSM tentang Pembantaian Warga Sipil di Papua
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 22 Desember 2022 17:25 WIB
Dengan istilah KKB, seolah para teroris itu hanyalah kelompok kriminal biasa. Tapi sekarang, kelihatannya sikap lunak itu nggak bisa lagi dipertahankan.
Dalam kasus pembunuhan warga sipil, kelompok seperatis itu betul-betul biadab. Mereka misalnya membuat rekaman video dua supir ojek sebelum mereka dibunuh.
Kondisinya betul-betul menyedihkan. Mereka dipaksa berteriak: “Jokowi Jokowi”. Sebelum akhirnya dihabisi. Ini menunjukkan mereka betul-betul menantang Indonesia.
Baca Juga: Tersangka Kasus Kerusuhan Kanjuruhan Eks Bos LIB Tiba Tiba Keluar dari Tahanan, Kok Bisa
Kelompok teroris itu, atau KKB, memang nggak punya nilai-nilai kemanusiaan. Kebrutalan mereka terekam dalam peneltian tentang Papua oleh Universitas Gajah Mada.
Gugus Tugas Papua UGM melakukan penelitian tentang kondisi Papua selama 2010-2021. Jadi rentang waktunya lebih dari 10 tahun.
Data yang disajikan tim UGM sangat memperihatinkan. Selama 11 tahun terdapat hampir 300 kasus kekerasan. Dalam seluruh kasus itu, setidaknya ada 395 orang tewas.
Selain itu ada 1579 orang terluka akibat tembakan, terkena panah ataupun bacokan senjata tajam. Mayoritas dari korban adalah masyarakat sipil.
Baca Juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Ganjar Pranowo/Erick Thohir Paling Kuat di Pilpres 2024
Ada tokoh agama, tokoh adat, tenaga kesehatan, pedagang, tukang ojek, guru dan pelajar. Menurut tim UGM, 70% dari kroban tewas adalah warga sipil.