Amir Uskara: Dilema Ekonomi Dunia di Tengah Populasi 8 Miliar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 Desember 2022 02:50 WIB
Di negeri terakhir yang konon adidaya tersebut, jumlah orang miskin tiap tahun makin bertambah. Tapi ironisnya di negeri ini pula, orang-orang kayanya sangat serakah.
Mereka mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya dengan mengeksploitasi SDA di seluruh dunia.
Yang jadi persoalan, bumi adalah sebuah planet yang utuh. Saling terhubung baik melalui samudera maupun udara. Beda dengan negara-negara yang berada di atas bumi. Mereka tersekat dan kadang saling menyikat.
Maka, dilema yang muncul ketika populasi bumi 10 M, pertama-tama adalah polusi udara dan laut. Atau polusi atmosfir dan samudera.
Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Unduh Mantu, Ternyata Raffi Ahmad Nagita Salvina juga Diundang
Tak ada manusia maupun negara yang mampu membendung pergerakan udara di atmosfir dan ombak di samudera.
Dengan demikian, pemanasan global dan kerusakan lingkungan, terus memburuk di muka bumi. Dilemanya adalah negara-negara yang memiliki tingkat konsumsi dan emisi gas rumah kaca tertinggi adalah negara-negara di mana tingkat populasinya rendah dan terus menurun.
Dengan demikian negara-negara miskin akan mengalami penderitaan yang kronis. Ibaratnya, mereka sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Mereka miskin dan terdampak pemanasan global. Padahal, penyebab semua itu adalah eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan oleh negara-negara maju. Istilah Gandhi, mereka serakah.
Baca Juga: BRI Liga 1 : Barito Putera Melawan Dewa United Berakhir Tanpa Pemenang