Analisis: Konsolidasi Buzzer Anies Baswedan yang Tak Mau Disebut Buzzer
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 03 November 2022 09:05 WIB

Baru-baru ini, ternyata cuitan Musni tanggal 29 Oktober dihapus. Namun bukti screenshot cuitan sudah terlanjur diperoleh netizen. Kenapa dihapus?
Jelas, karena cuitan ini akan menjadi bumerang dan bisa mempermalukan. Pertama, ini bukti bahwa Musni Umar menjadi fasilitator tim buzzer Anies. Kedua, ini bukti bahwa Anies juga secara serius memelihara tim buzzer.
Lucunya, kubu pendukung Anies sering berlagak suci. Mereka sering menghina netizen yang membela posisi pemerintah sebagai buzzerRp. Netizen yang kritis pada Anies dikutuk, seolah pasti masuk neraka.
Baca Juga: Webinar Satupena Akan Diskusikan Hubungan Agama dan Adat Tradisi, Khususnya Kasus Yogyakarta
Sedangkan buzzer yang membela Anies diberi julukan yang positif atau netral. Seperti: tim medsos dan relawan digital.
Mereka menolak disebut buzzer. Padahal perilaku dan aktivitasnya ya persis seperti buzzer biasa. Mereka menyerang lawan-lawan politik Anies dengan keras.
Mereka tak segan memainkan hoaks dan plintiran informasi. Namun mereka lihay bermain kata, untuk tampil suci tanpa cela.
Kini berkat cuitan Musni, kita tahu Buzzer Anies itu nyata adanya. Malah mereka membuat pelatihan segala. Tujuannya, tentu agar aktivitas buzzer-nya efektif.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Presiden Putin Teleponan Lama Sekali, Inilah yang Mereka Bahas
Mereka akan memulas habis citra Anies di mata publik. Yakni, agar jalan Anies menuju Pilpres 2024 lancar jaya.