Predator Politik Itu Bernama Nasdem
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 26 Oktober 2022 11:05 WIB
Kejanggalan lainnya terlihat dari nilai proyek, berdasarkan Rencana Umum Pengadaan 2022, Bakti Kominfo menetapkan pagu Rp3.975.687.100.000.
Sementara dalam perjalanannya anggaran proyek satelit HBS mengalami kenaikan fantastis sebesar Rp 1,3 triliun, menjadi Rp 5,2 triliun.
Kasus ini sudah dibaca oleh pihak kejaksaan dan sekarang sedang naik ke tahap penyidikan. Tapi secara politik Nasdem melakukan strategi “Menggebuk Jokowi, merangkul Anies” agar jika korupsi ini bocor ke publik maka Nasdem dapat perlindungan dari publik terutama dari para pendukung Anies.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Selidiki Asal Senjata Api yang ditodongkan ke Paspampres oleh Perempuan Bercadar
Dalam media-nya juga Surya Paloh menggunakan senjata untuk menekan. Bila dalam hitung-hitungan bisnis mestinya stasiun Metro TV seharusnya sudah ditutup karena bangkrut.
Tapi Surya Paloh menggunakan media TV-nya untuk bermain politik dan menjadi alat tekan.
Kasus Menara BCA dan Apartemen Kempinski adalah contoh kasus bagaimana Media Metro TV memainkan berita penggelapan lahan fasilitas umum yang merugikan negara Rp.1,2 trilyun untuk mendapatkan cuan.
Setelah berhari-hari mempersoalkan kasus ini kemudian ada deal antara pihak yang bermasalah dengan pejabat Metro TV, maka kasus ini tidak disiarkan kembali.
Baca Juga: Simak Contoh Geguritan Tema Hari Sumpah Pemuda 2022, Singkat dan Bersahaja
Hasil dari permainan-permainan Nasdem dalam merampas anggaran negara itu adalah pendirian Nasdem Tower yang megah.