Predator Politik Itu Bernama Nasdem
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 26 Oktober 2022 11:05 WIB
Dan manipulasi proyek ini dirancang oleh Menkominfo Jhonny G Plate dengan Dirut Kominfo, Anang Latief.
Setelah Jhonny G Plate mendapatkan posisi Menteri Kominfo, maka laporlah Dirut Bakti Kominfo ke Menteri Jhonny G.Plate tentang potensi proyek Bakti.
Setelah mengetahui potensi proyek yang besar maka Menkominfo meminta diadakan gabungan perusahaan diarahkan jadi konsorsium yang diberi nama Nusantara Jaya.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022, di Bank Indonesia Butuh Tenaga System Analyst
Konsorsium Nusantara Jaya yang terdiri dari PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.
Jhonny G Plate dan Anang Latief melakukan rekayasa agar proyek Bakti jatuh ke tangan perusahaan ini saja yang diajukan sebagai konsorsium.
Kemudian Bakti Kominfo mendapatkan proyek dari anggaran negara dalam jumlah trilyunan namun dalam pelaksanaan penentuan tender dilakukan secara ekslusif dan tidak terbuka dengan tujuan agar Konsorsium Nusantara Jaya yang mendapatkan penugasan atas proyek itu.
Proyek tersebut adalah pengadaan satelit satria senilai Rp 7,68 triliun, dan proyek satelit cadangan HBS dengan nilai Rp 5,2 triliun.
Baca Juga: Kemenkes, Kasus Gagal Ginjal Akut Bukan Karena Covid19, Vaksinasi dan Imunisasi Rutin
Walaupun proyek bernilai trilyunan namun dieksekusi secara eksklusif dan tidak transparan dalam penugasan kepada pihak Nusantara Jaya.