Komunis Yaman dan Mispersepsi Umat Islam Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Oktober 2022 12:10 WIB
ORBITINDONESIA - Populasi warga Arab keturunan Yaman di Indonesia jumlahnya lumayan banyak. Selama ini kadang terjadi mispersepsi orang Indonesia terhadap Yaman. Simak opini Sumanto al Qurtuby:
Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, baik Muslim maupun bukan, Yaman (nama resminya: Republik Yaman atau al-Jumhuriyyah al-Yamaniyyah) yang terletak di Asia Barat dan Semanjung Arabia ini dikenal sebagai “negeri para habib dan sayyid” dan leluhur sebagian komunitas Arab Muslim di Indonesia.
Banyak umat Islam di Indonesia bahkan mengelu-elukan komunitas sadah (kaum habib dan sayyid) di Yaman ini karena dianggap sebagai “keturunan” Nabi Muhammad.
Baca Juga: Contoh Naskah Puisi Tema Hari Sumpah Pemuda untuk Lomba, Isinya Keren dan Milenial
Meskipun tentu saja banyak yang baik, toleran, dan nasionalis (seperti Habib Luthfi bin Yahya), sebagian dari mereka sering membuat keonaran di Indonesia dengan menebarkan intoleransi, fitnah, kedengkian, permusuhan, dan kekerasan dengan sesama umat manusia.
Seperti yang dilakukan oleh Rizieq Syihab, Husein Al Habsyi, Zein Al-Kaff, dan baru-baru ini anak muda bernama Bahar Bin Smith.
Di Yaman sendiri, kelompok sayyid ini sangat minor, terbatas, dan sama sekali tidak memiliki pengaruh politik dan ekonomi di negaranya. “Pamor” keagamaan mereka cuma terbatas di beberapa tempat, sebagian besar terkonsentrasi di kota Tarim, Hadramaut, Yaman Selatan, yang dikenal sebagai “kota sadah”.
Di Tarim ini ada para mahasiswa dan santri Indonesia yang belajar tentang aneka ragam studi Islam khususnya di al-Ahqaf University, Rub al-Tarim (Rubat Tarim), Dar al-Zahra, dan Dar al-Musthafa.