Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris Ditahan oleh Kepolisian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Oktober 2022 17:18 WIB
ORBITINDONESIA - Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris ditahan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur berkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang.
"Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan," kata kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin 24 Oktober 2022.
Taufik tidak terima jika perkara tersebut hanya dibebankan kepada satu pihak.
Baca Juga: Waduh, Penyidik Kejaksaann Tinggi Geledah Rektorat Universitas Udayana Bali
"Hari ini korban meninggal bertambah satu orang. Seharusnya meninggalnya korban itu menjadi spirit untuk menindaklanjuti proses hukum. Saya tidak tega dengan posisi Pak Haris seperti ini," ujar dia seperti dikutip OrbitIndonesia dari Antara.
Taufik menuntut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ikut bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Seperti yang saya sampaikan dari awal, seharusnya Ketua PSSI itu bertanggung jawab secara moral dan secara hukum karena bola ini tidak bisa terlaksana tanpa stakeholder," katanya.
Taufik mengaku bingung harus berbicara kepada keluarga berkait penahanan Abdul Haris.
Baca Juga: BMKG Balikpapan Deteksi 10 Titik Panas di Kalimantan Timur
"Saya ini, tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya. Selama ini dipercayakan kepada kami walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko. Saya kira tetap ada beban mental yang harus ditanggung oleh keluarganya," ujar Taufik.
Pada hari Sabtu 1 Oktober 2022, terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan Arema FC itu menyebabkan suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher, serta asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan, termasuk luka berat. ***