DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ternyata Begini Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang Wajib Kamu Tahu

image
Miniatur suasana Kongres Pemuda II, cikal bakal Hari Sumpah Pemuda.

ORBITINDONESIA - Hari Sumpah Pemuda merupakan salah satu momen penting dalam perjalanan perjuangan Bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan.

Hari Sumpah Pemuda ditandai dengan lahirnya ikrar setia yang disebut sebagai Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Sejak saat itu, Hari Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap tahunnya oleh Bangsa Indonesia.

Baca Juga: Misteri Klub 27, Kumpulan Artis yang Tewas di Usia 27 Tahun

Bagaimana sejarah lengkap Hari Sumpah Pemuda?

Dilansir dari situs resmi Museum Sumpah Pemuda, Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda Kedua yabg digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

PPPI merupakan sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Lima Ramuan ini Bisa Redakan Batuk dan Flu Pengganti Parasetamol

RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.

Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Cho Byung-Kuk Sang Asisten Shin Tae Yong Pengganti Dzenan Radoncic

RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA BIOSCOOP

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Anak juga harus dididik secara demokratis.

Baca Juga: Punya Nafsu Besar Alasan Utama Kelinci Jadi Simbol Playboy, Apa Betul?

RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCHE CLUBHUIS KRAMAT

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Baca Juga: Tak Sekadar Perayaan, Hari Santri Nasional Punya Arti, Makna, dan Filosofi Bagi Warga NU

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman.

Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

Baca Juga: Link Download Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 Resolusi Besar, Dapat Dicetak untuk Kebutuhan Acara

Itulah sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang perlu Anda ketahui agar memunculkan nasionalisme atau cinta kepada tanah air.***

Berita Terkait