Saiful Mujani: Ideologi, Bukan Identitas Agama, yang Berdampak dalam Pemilu
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 20 Oktober 2022 15:20 WIB
Dalam analisis multivariat ditemukan bahwa agama menjadi hilang pengaruhnya jika unsur ideologi dimasukkan dalam analisis.
Faktor agama (Islam) pada Anies dan Prabowo memiliki pengaruh positif, tapi tidak signifikan, sementara pada Ganjar memiliki hubungan negatif tapi juga tidak signifikan.
Sementara dalam ideologi (Islam versus Pancasila), ideologi Islam memperkuat secara signifikan pilihan pada Anies 0.09 poin dan memperlemah dukungan pada Ganjar 0.12 poin.
Baca Juga: Media Asing Soroti Kematian Anak yang Capai 99 Korban Karena Gangguan Ginjal Akut
Kesimpulannya adalah bahwa semakin tinggi proporsi pemilih yang berorientasi pada syariat Islam maka suara Ganjar akan semakin tergerus 0.12 poin, sementara akan memperkuat dukungan pada Anies 0.09 poin.
Sementara pengaruh ideologi pada pemilih Prabowo tidak berbeda signifikan secara statistik. “Ini pertarungan antara Anies dengan Ganjar,” kata Saiful.
Saiful menyimpulkan bahwa data ini menunjukkan bahwa faktor ideologi lebih penting dari sekadar identitas agama Islam atau non-Islam.
“Bukan hanya karena dia (pemilih) beragama Islam, tapi beragama Islam yang diterjemahkan ke dalam komitmen politik ideologis, apakah menginginkan Indonesia diatur oleh syariat Islam atau tidak,” jelas Saiful.
Baca Juga: Inilah Makanan Favorit Kucing yang Bisa Anda Olah dengan Mudah dan Sehat Penuh Nutrisi
Kalau unsur ideologis ini sudah masuk, lanjut Saiful, maka unsur pemilih beragama Islam atau tidak, hal itu menjadi netral pengaruhnya pada pemilih.